STRESS
Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik,
psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja
keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa
sakit dan gangguan- gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk
ketegangan, baik fisik maupun mental.
Menururt
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
1. Stress positif (Eustress), yaitu hasil dari respon
terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat
membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi
yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan
tingkat performance yang tinggi.
2. Stress negatif (Distress ), yaitu hasil dari respon
terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat
merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi
seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang
tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
Faktor
yang menyebabkan stress adalah:
1.
Kepribadian
a.
Introvert ekdtrovert
Orang- orang yang memiliki kepribadian introvert dipengaruhi oleh dunia
ubjektifnya.yaitu dunia didalam dirinya sendiri. Penyesuaian dengan
dunia luar
kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul sukar berhubungan dengan
orang lain,
kurang dapat menarik hati orang lain.
Indiviu yang tipe kepribadian
ekstrovert dipengaruhi oleh dunia objektif yaitu
dunia diluar dirinya. Orientasinya
terutama tertuju keluar, pikiran, perasaan, serta
tindakannya terutama di tentukan oleh
lingkungannya baik lingkungan sosial
maupun non sosial.
Orang- orang yang memiliki
kepribadian introvert dan ektrovert ini bisa
menyebabkan stress karena kepribadian
introvert memiliki kecendrungan sifat yang
tertutup yang sangat mudah
menyebabkan stress, dan kepribadian ektrovert yang
pikiran dan perasaanya di tentukan
oleh dunia luar.. Apabila pikiran yang di
tentukan dari luar itu tidak sejalan
dengan pikiran yang ada di dalam dirinya maka
bisa akan menimbulkan stress.
b. Fleksibel
Orang- orang yang fleksibel adalah
orang- orang yang mudah terpengaruh dari
luar. Apabila pikiran, perasaan, dan
perilaku kita tidak bisa sesuai dengan apa yang
ada diluar maka bisa menyebabkan
stress.
c. Berlebihan ( over activity )
Sikap yang berlebihan juga tidak baik
bagi diri. Karena sikap yang selalu
berlebihan juga bisa menyebabkan
stress.
2. Kecakapan
Adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mau dan berani
menghadapi problematika hidup dan
kehidupan secara wajar tanpa merasa
tertekan kemudain secara
produktif dan kreatif mencari serta menemukan
solusi , sehingga akhirnya mampu
mengatasinya.
Orang yang tidak memiliki kecakapan dalam hidupnya maka dia akan mudah
terkena
stress.
3. Nilai dan kebutuhan.
3. Nilai dan kebutuhan.
Setiap diri kita memiliki nilai dan kebutuhan masing- masing, Apabila
nilai dan
kebutuhan seseorang tersebut tidak terpenuhi maka dia akan mengalami
stress.
Reaksi Stress
Menurut Walter Cannon,
FIGHT-OR-FLIGHT RESPONSE {BERTARUNG ATAU BERLARI} adalah bila berhadapan dengan
suatu ancaman, tubuh akan mudah terangsang melalui system saraf simpatetik dan
system endokrin. Respon yang muncul adalah meningkatnya detak jantung, tekanan
darah, gula darah, dan pernafasan; berkurangnya peredaran darah ke kulit; dan
meningkatnya peredaran darah ke otak (FIGHT-OR-FLIGHT RESPONSE / BERTARUNG ATAU
BERLARI)
Ada tiga fase
dalam menghadapi stress, yaitu:1. Alarm -> tubuh mempersiapkan diri untuk menghadapi kesulitan. Perubahan ini diatur langsung oleh sistem hormonal dan sistem saraf agar tubuh bersiap untuk FIGHT-OR-FLIGHT.
2. Resistance -> tingkat energi yang tinggi pada tahap alarm tidak dapat bertahan lama, karena tubuh berusaha mencapai keseimbangan. Tubuh berusaha mengurangi intensitas respons awal dengan mengurangi produksi adrenocorticotropic hormone (ACTH). Beberapa organ tertentu akan bereaksi di sini.
3. Recovery / Exhaustion -> adanya perubahan dari alarm kepada penyesuaian, berarti tubuh sudah bisa mengendalikan situasi dan akhirnya terjadi pemulihan adrenalin sebagai pelepasan energi.
Respons munculnya adrenalin:
1. Berkurangnya kegiatan pencernaan.
2. Meningkatnya laju metabolisme tubuh.
3. Meningkatnya keringat.
4. Berkurangnya air liur.
5. Otot bertambah tegang.
6. Meningkatnya fungsi jantung.
7. Meningkatnya fungsi paru
8. Sistem kekebalan tubuh berubah.
9. Pembekuan darah bertambah cepat.
10. Peningkatan pemakaian lemak.
11. Jaringan otot membelah (kasus ekstrem)
Teknik- teknik penenangan pikiran
a. Meditasi
Meditasi adalah praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran
dari semua hal
yang menarik, membebani, maupun mencemaskan
dalam hidup kita sehari-hari
Meditasi melepaskan kita dari penderitaan
pemikiran baik dan buruk yang sangat
Subjektif yang secara proporsional berhubungan langsung
dengan kelekatan kita
terhadap pikiran dan penilaian tertentu
Kita mulai paham bahwa hidup merupakan
serangkaian pemikiran, penilaian, dan
pelepasan subjektif yang tiada habisnya yang
secara intuitif mulai kita lepaskan.Dalam
keadaan pikiran yang bebas dari aktivitas
berpikir,
ternyata manusia tidak mati, tidak juga pingsan dan tetap sadar
Dari sudut pandang fisiologis, meditasi adalah
anti-stres yang paling baik. Saat anda
mengalami
stres, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, pernapasan menjadi
cepat
dan pendek, dan kelenjar adrenalain memompa hormon-hormon stres.
Selama
anda melakukan meditasi, detak jantung melambat, tekanan darah menjadi
normal,
pernapasan menjadi tenang, dan tingkat hormon stres menurun. Selama
meditasi,
lama-kelamaan Anda bisa mendengarkan denyutan jantung, bahkan lebih
lanjut
lagi Anda dapat mengkoordinasikan irama denyut jantung dengan irama keluar
masuknya
napas. Di masa lalu testimoni mengenai manfaat meditasi datang hanya
dari
orang-orang
yang mempraktikkan meditasi.
Saat
ini ilmu pengetahuan menunjukkan manfaat meditasi secara objektif. Riset atas
para
pendeta oleh Universitas Wisconsin menunjukkan bahwa praktik meditasi melatih
otak
untuk menghasilkan lebih banyak gelombang Gamma, yang dihasilkan saat orang
merasa
bahagia.
Dari
penelitian terungkap bahwa meditasi dan cara relaksasi lainnya bermanfaat untuk
mengatasi
gangguan fungsi ginjal dengan meningkatkan produksi melatonin dan
serotonin
serta menurunkan hormon streskortisol.
b.
Autogenik
Monty P. Satiadarma, ( 2000 ) mentakrifkan
autogenic sebagai salah satu latihan
mental bagi menghasilkan dua bentuk sensai
hangat dan berat. Terapi ini juga
merupakan satu bentuk terapi untuk mereka
yang menghadapi masalah psikologikal.
Pendapat Dr. Shaharuddin Abd. Aziz, ( 200 )
dalam bukunya mengaplikasikan teori
psikologi dalam sukan menyatakan latihan
autogenic ini merupakan satu bentuk latihan
mental yang dirancang untuk melahirkan
kedua- dua sensai hangat dan berat sebagai t
indak balas kepada otot. Cuma yang
membedakan kedua- dua latihan ini ialah focus
prosedur relaksasi itu yang memberi
penerangan tentang rasa berat dan hangat.
Kesimpulannya dapatlah dikayakan bahwa
latihan autogenic ini ialah satu latihan
mental untuk mengawal dan memberi
rangsangan kepada otot- otot utnuk bertindak
balas.
c.
Pelatihan reaksi neuromuscular
Pelatihan
relaksasi neuromuscular adalah satu program yang terdiri dari
latihan-latihan
sistematis yang melatih otot dan
komponen-komponen saraf yang mengendalikan
aktivitas otot.
iIndividu diajari untuk secara
sadar mampu merelaksasikan otot sesuai dengan
kemauannya
setiap saat. Untuk itu perlu dikembangkan kesadaran perasaan pikiran
tentang bagaimana rasa relaks adn
mempelajari bagaimana perbedaanya jika sedang
tegang.
Tipe- tipe stress
dalam psikologis
Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis, yaitu:
Frustasi
Frustasi muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu
hal/tujuan. Misalnya seseorang mengalami kegagalan dalam pekerjaan yang
mengakibatkan orang tersebut harus turun jabatan. Orang yang memiliki tujuan
tersebut mendapat beberapa rintangan/hambatan yang tidak mampu ia lalui
sehingga ia mengalami kegagalan atau frustasi.
Frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan dan
kegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan, bencana alam,
kematian orang yang dicintai, krisis ekonomi, pengangguran, perselingkuhan, dan
lain-lain.
Konflik
Konflik ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam
keinginan, kebutuhan, aau tujuan. Saat seseorang dihadapkan dalam situasi yang
berat untuk dipilih, orang tersebut akan mengalami konflik dalam dirinya.
Bentuk konflik digolongkan menjadi tiga bagian,approach-approach conflict,
approach-avoidant conflict, avoidant-avoidant conflict.
Tekanan
Tekanan timbul dari tuntutan hidup sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari
dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi sehingga
menimbulkan tekanan dalam diri seseorang. Tekanan juga berasal dari luar diri
individu, misalnya orang tua yang menuntut anaknya untuk masuk ke dalam jurusan
yang tidak diminati oleh anaknya, anak yang menuntut orang tua untuk dibelikan
semua kemauannya, dan lain-lain.
Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi ketika individu merasakan
kekhawatiran/kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang tidak
terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk. Misalnya
seorang anak yang sering dimarahi ibunya, anak tersebut akan merasakan
kecemasan yang cukup tinggi jika ia melakukan hal yang akan membuat ibunya
marah padahal ibu si anak tersebut belum tentu marah padanya.
Contoh stress dalam kehidupan
sehari- hari
* Stress positif
Ketika itu saat ujian saya bersaing dengan teman dekat saya untuk
mendapat nilai yang
tertinggi. Karena hal itu saya merasa stress karena takut akan kalah.
Tapi karena
melihat teman saya sangat rajin mempelajari materi- materi yang akan di
ujiankan saya
merasa semakin termotivasi untuk lebih dan lebih giat belajar lagi
supaya nilai saya
bisa lebih tinggi dari teman saya tersebut.
* Stress negatif
Saya
juga pernah mengalami stress negativ pada saat itu saya lagi berada di suatu
pusat
perbelanjaan. Karena ingin membeli suatu barang dan uang di dompet tdak
cukup maka
saya berniat untuk mengambil uang dengan atm. Setibanya di dalam atm
saya lansung
membuka dompet untuk mengambil kartu atm, ternyata di dalam dompet kartu
atm
saya sudah tidak ada, dan saya lansung panik dan membobgkar semua isi
tas yang saya
bawa. Karena kartu atm saya masih tidak ditemukan saya semakin cemas dan
tegang
karena
takut hilang atau keyinggalan di suatu tempat.
Karena saya semakin panik dan cemas maka saya buru- buru pulang kerumah
untuk
ngecek apakah kartu itu ketinggalan dirumah
Setibanya dirumah saya lansung membongkar isi tas yang saya punya. Namun
tetap
tidak
ada. Dalam keadaan semakin cemas saya terus mencari- cari kartu atm saya. Dan
tidak
lama kemudian akhirnya saya menemukan atm saya yang saya letakan di atas
lemari
pakaian saya. Setelah menemukan kartu atm itu saya merasa lega dan tersenyum
lagi.
Sumber:
http://www.psychologymania.com/2012/05/pengertian-stress.html
http://www.psychologymania.com/2012/06/kepribadian-ekstrovert-dan-introvert.html
http://ajengfebriyanti27.blogspot.com/2012/04/stress.html
http://pengertianpengertian.blogspot.com/2012/03/pengertia-kecakapan-hidup-life-skill.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar