Sabtu, 18 Januari 2014

Komunikasi Dalam Manajemen

Nama: Elsie Sasda
Npm: 12511418
Kelas: 3 PA 05
Tugas Akhir Manajemen



a. Definisi Komunikasi
   
    Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata- kata yang di gunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan lain sebagainya. Dan perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat tergantung pada keterampilan- keterampilan tertentu ( membaca, menulis, mendengar, berbicara dan lain- lain) untuk membuat sukses pertukaran informasi.
Komunikais, sebagai suatu proses dengan mana orang- orang bermaksud memberikan pengertian- pengertian melalui pengiringan berita secara simbiosis, dapat menghubungkan para anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda pula, sehingga sering di sebut rantai pertukaran informasi. Konsep ini mempunyai unsur- unsur: 1) suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengeri, 2) suatu sarana pengaliran informai dan, 3) suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi di antara individu- individu. Pandangan tradisional tentang komunikasi telah banyak di ubaholeh perkembangan teknologi, yaitu bahwa komunikasi tidak hanya terjadi antara dua atau lebih individu, tetapi mencakup juga komunikasi antara orang- orang dan mesin- mesin dan bahkan antara mesin dengan mesin lainnya.

b. Proses Komunikasi

    Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif ( sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya ) proses komunikasi banyak melalui perkembangan, proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.

Tahapan proses komunikasi sebagai berikut:

  • Penginterprestasian
Hal yang di interpretasikan adalah motif komunikasi , terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan ( masih abstrak ). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan di sebut interpreting.

  • Penyandian
Tahap ini di sebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encoder, alat penyandi: mengubah pesan abstrak menjadi konkret.

  • Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang di sebut transmitter, alat pengirim pesan.

  • Perjalanan
Pada tahapan ini terjadi antara komunikator  dan komunikan sejak pesan di kirim hingga pesan di terima oleh komunikan.

  • Penerimaan
Pada tahapan ini di tandai dengan di terimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.

  • Penyandian balik
Pada tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi di terima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya ( decoding )

  • Penginterpretasian
Pada tahap ini terjadi pada komunikan sejak lambang komunikasi berhasil di uraikan dalam bentuk pesan.

c. Hambatan komunikasi
 
   1. Perbedaan bahasa dan persepsi
   2. Lingkungan yang terbatas ( faktor budaya )
   3. Hambatan dari penerima
       seperti hubungan buruk, tata suara yang jelek, tulisan yang tidak dapat di baca, dll.
   4. Salah mengarahkan
   5. Kelebihan informasi

Berikut ini beberapa hambatan dalam berkomunikasi secara efektif

   1. Filtering
       yaitu pengirim pesan memanipulasi informasi sehingga informasi tersebut seakan- akan terlihat menguntungkan.

   2. Selective perception
       yaitu penerimaan pesan dalam proses komunikasi secara selektif melihat dan mendengar pesantersebut berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, dan berbagai karakteristik pribadinya.

   3. Information overload
       yaitu informasi yang kita terima melebihi kapasitas kita dalam memproses/ mengolah informasi tersebut.

   4. Emotion
       yaitu interpretasi yang berbeda terhadap informasi saat kita sedang sedih dengan saat kita merasa senang.

   5. Language atau bahasa
       yaitu ketidakpahaman terhadap bahasa atau istilah- istilah tertentu antara satu orang dengan yang lain.
 
   6. Silence
       yaitu tidak adanya komunikasi

   7. Communication apprehention
       yaitu ketakutan/ kecemasa seseorang untuk berkomunikasi

    8. Lying atau berbohong

d. Definisi komunikasi interpersonal efektif

Komunikasi interpersonal oleh devito dalam liliweri ( 1991, 112 ) didefinisikan sebagai pengiriman pesan- pesan dari seseorang dan di terima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik secara lansung. Selanjutnya bahwa komunikasi interpersonal individu selain menunjukan perhatian juga menunjukan seberapa jauh perhatian itu di berikan. Semakin besar interaksi interpersonal yang ada menunjukan semakin besar perhatian seseorang pada orang lain yang di ajak komunikasi, sebaliknya semakin sedikit komunikasi interpersonal yang terjadi semakin kecil orang memperhatikannya.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terkandung dalam tatap muka dan saling mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan, keterbukaan, kepekaan yang merupakan cara paling efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara lansung.

e. Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi


  • Componential
Definisi berdasarkan komponen menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen- komponen utamanya, yaitu penyampaian pesan oleh salah satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.


  • Situasional
Saling ketergantungan antara kedua belah pihak (dyad) di jadikan sebagai karakteristik yang paling jelas dari komunikasi interpersonal. Organisasi menetapkan bahwa hubungan interpenetratif dan interlocking untuk mengkoordinasikan kerja. Jadi menurut definisi hubungan atasan bawahan kolega, anggota tim proyek atau kombinasi kerjai lain merupakan contoh- contoh komunikasi interpersonal. Rasa ketergantungan ini merupakan faktor penting dalam banyak situasi kerja



Daftar pustaka

Handoko H.T ( 2003 ). Manajemen edisi 2. Yogyakarta: Bpfe Yogyakarta

http://www.kajianpustaka.com/2012/10/komunikasi-interpersonal.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_komunikasi
http://www.peribahasaindonesia.com/hambatan-komunikasi-yang-efektif/
http://www.docstoc.com/docs/142011609/KOMUNIKASI-ORGANISASI
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34520/4/Chapter%20II.pdf
http://www.manajemenperusahaan.com/komunikasi-dalam-organisasi/#sthash.jmXIifWu.dpbs