Npm : 12511418
Kelas : 3 PA 05
I. Psikologi manajemen
1. Apa itu manajemen?
Istilah manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan- kegiatan kerja agar di selesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Efisiensi merupakan bagian penting manajemen. Efisiensi itu mengacu pada hubungan antara masukan dan keluaran. Seandainya anda mampu mendapatkan lebih banyak keluaran dan sejumlah tertentu masukan anda telah meningkatkan efisiensi.
Efektivitas seringkali dilukiskan sebagai melakukan hal- hal yang tepat, artinya kegiatan kerja yang akan membantu organisasi tersebut mencapai sasarannya. Sementara efisiensi itu lebih memperhatikan sarana- sarana melaksanakan segala sesuatunya, efektivitas itu berkaitan dengan hasil akhir atau pencapaian sasaran- sasaran organisasi.
Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Bila di lihat dari literatur- literatur yang ada, pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian:
1. manajemen sebagai suatu proses
2. manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni ( art )
Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagai mana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut:
1. Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
dilaksanakan dan di awasi.
2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan- kegiatan orang
lain, mengawasi usaha- usaha yang di lakukan individu untuk mencapai tujuan.
3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah di tentukan terlebih dahulu dengan
melalui kegiatan orang lain.
Manajemen suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang- orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. kolektivitas atau kumpulan orang- orang inilah yang di sebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut manajer.Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen di hubungkan dengan prinsip- prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari:
1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa
manajemen yaitu seni dan ilmu juga Henry fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O'donnel
dan Geroge R Terry.
2. Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
Dari definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa manejemn yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu.
2. Sebutkan jenis manajemen ?
1. Manajemen administratif
Lebih berurusan dengan Penentuan tujuan dan kemudian perencanaan, penyusunan
kepegawaian, personalia, dan pengawasan kegiatan- kegiatan yang terkoordinasi untuk
mencapai tujuan.
2. Manajemen operatif
Lebih mencakup kegiatan memotivasi, supervisi, dan komunikasi dengan para karyawan untuk
mengarahkan mereka mencapai hasil- hasil secara efektif.
3. Apa itu kepemimpinan?
Beberapa pendapat tentang pemimpin dan kepemimpinan dapat diungkapkan dari definisi- definisi sebagai berikut:
1. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan kelompok, menuju kearah penentuan
tujuan dan mencapai tujuan ( leadership is the process of influencing group activities toward goal
setting and goal achievement ).
2. Kepemimpinan adalah proses dimana seseorang berusaha menggunakan pengaruh
kemasyarakatannya, terhadap para anggota sesuatu kelompok. jadi pemimpin adalah orang yang
dengan daya kekuatannya terhadap orang lain melakukan wewenangnya untuk tujuan
mempengaruhi tatalaku mereka.
3. Pemimpin adalah pengaruh antar personal yang di laksanakan dalam suatu keadaan yang di
tujukan untuk mencapai suatu tujuan khusus, melalui proses komunikasi.
4. Prof. F. P. Brassor memberi definisi kepemimpinan adalah proses dimana seorang pelaksana
memberi petunjuk- pengarahan, pembinaan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain agar
memilih atau mencapai maksud dan tujuan tertentu.
Jadi pada hakikatnya esensi kepemimpinan adalah:
1. kemampuan mempengaruhi tatalaku orang lain, apakah dia pegawai bawahan, rekan sekerja atau
atasan.
2. adanya pengikut yang dapat di pengaruhi baik oleh ajakan, anjuran, bujukan, segesti, perintah,
sasaran atau bentuk lainnya.
3. adanya tujuan yang hendak di capai.
Kepemimpinan merupakan pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa dari kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya bahwa anggota kelompok atau bawahan secara tidak lansung mengarahkan kegiatan pemimpin. Kepemimpinan di samping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh. Dengan kata lain seoarang pemimpin tidak dapat mengatakan kepada bawahan apa yang harus di kerjakan tapi juga mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintah pemimpin.
II. Perencanaan dan penerapan manajemen
1. Pengertian perencanaan
Merencanakan merupakan suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran yang di tetapkan dan mengembangkan hierarki rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinaskan kegiatan.
Perencanaan dapat di rumuskan lebih lanjut di pandang dari segi apakah formal atau informal. Dalam perencanaan informal tidak ada apa pun yang di tulis, dan sedikit atau tidak ada penyampaian sasaran- sasaran kepada orang- orang lain di organisasi itu. Perencanaan formal sasarannya terperinci dirumuskan dan mencakup periode bertahun- tahun. Sasaran- sasaran ini ditulis dan di umumkan kepada anggota- anggota organisasi akhirnya terdapat program- program terperinci untuk mencapai sasaran- sasaran itu.
Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutusakan tujuan dan cara mencapainya.
Perencanaan memantapkan usaha yang terkoordinasi. Rencana memberi arah kepada para menejer dan juga non manajer. Ketika para karyawan mengetahui ke mana arah organisasi itu dan apa yang harus mereka sumbangkan untuk mencapai sasaran tersebut, mereka dapat mengkoordinasikan kegiatan- kegiatan mereka, bekerja sama satu sama lain dan bekerja dalam tim. Tanpa perencanaan, departemen- departemen mungkin bekerja dengan tujuan yang saling bertentangan dan menghambat organisasi untuk bergerak secara efisien menuju sasaran- sasarannya.
2. Manfaat perencanaan
1. membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan lingkungan.
2. membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah- masalah utama.
3. memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
4. membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
5. memebrikan cara pemberian perintah untuk beroperasi.
6. memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi.
7. membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
8. meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
9. mengehmat waktu, usaha dan dana.
3. Jenis perencanaan dalam organisasi
1. Berdasarkan jangka waktu
a. Perencanaan jangka panjang ( perspektif )
mempunyai rentang waktu antara 10 sampai 25 tahun.
b. Perencanaan jangka menengah
mempunyai rentang waktu antara 4 sampai 6 tahun.
c. Perencanaan jangka pendek
mempunyai rentang waktu 1 tahun biasanya disebut juga rencana operasional tahunan. Jika di
bandingkan dengan rencana perspektif dan jangka menengah rencana jangka pendek biasanya
lebih akurat, karena melihat masa depan dalam jangka yang lebih pendek lebih mudah dari
pada masa depan dalam jangka yang lebih panjang.
2. Berdasarkan sifat perencanaan
a. Perencanaan dengan komando
Perencanaan ini tidak menghendaki adanya liberalisme. Pada sistem ini ada suatu penguasa
pusat yang merencanakan, mengatur dan memerintahkan pelaksanaan rencana sesuai dengan
sasaran dan prioritas yang telah di tetapkan sebelumnya.
b. Perencanaan dengan ransangan
Merupakan sistem perencanaan yang demokratis, di lakukan dengan cara memanipulasi pasar.
Tidak ada keharusan, tetapi ajakan. Ada kebebasan berusaha, kebebasan berkonsumsi, dan
kebebasan berproduksi.
3. Berdasarkan alokasi sumber daya
a. Perencanaan keuangan
b. Perencanaan fisik
Suatu usaha untuk menjabarkan usaha pembangunan melalui pengalokasikan faktor produksi
dan hasil produksi sehingga memaksimalkan pendapatan pekerjaan.
4. Berdaarkan tingkat keluwesan
a. Perencanaan indikatif
Perencanaan jenis ini bersifat luwes. Perencanaan indikatif adalah ekonomi campuran ala
perancis dan sama sekali berbeda dengan tipe perencanaan yang berlaku pada ekonomi
campuran lainnya di dunia.
b. Perencanaan imperatif
Perencanaan imperatif semua kegiatan dan sumber daya ekonomi berjalan menurut komando
negara. Ada pengawasan menyeluruh oleh negara terhadap faktor produksi.
5. Berdasarkan sistem ekonomi
a. Perencanaan dalam kapitalisme
Perencanaan ini tidak di sandarkan pada rencana yang terpusat. Dengan tiadanya rencana pusat
maka alat- alat produksi bisa dimiliki secara pribadi. Produksi juga dilaksanakan oleh
perusahaan swasta.
b. Perencanaan dalam sosialisme
Didasarkan pada rencana yang terpusat. Ada penguasa atau badan perencanaan pusat yang
merumuskan rencana bagi keseluruhan.
c. Perencanaan dalam ekonomi campuran
Perekonomian campuran merupakan gabungan dua sistem ekonomi kapitalisme dan
sosialisme. Sistem ini merupakan sistem yang bebas dari kejelekan ka[italisme dan sosialisme
tetapi menyatupadukan segi- segi baiknya.
6. Berdasarkan cara pelaksanaannya
a. Perencanaan sentralistik
Pada perencanaan sentralistik keseluruhan proses perencanaan suatu negara berada di bawah
badan perencanaan pusat. Badan ini merumuskan suatu rencana pusat, menetapkan tujuan,
sasara dan prioritas untuk setiap sektor perekonomian.
b. Perencanaan Desentralistik
Mengacu pada pelaksanaan rencana dari bawah. Pada perencanaan desentralistik ini harga
barang dan jasa terutama di tentukan oleh mekanisme pasar.
Daftar pustaka:
1. Handoko H. T. ( 2003 ). Manajemen edisi 2. Yogyakarta: Bpfe Yogyakarta
2. Robbins, S dan Coulter, M. ( 2004 ). Manajemen jilid 2. Jakarta: Index
3. Robbins, S dan Coulter, M. ( 2004 ). Manajemen jilid 1. Jakarta: index
4. Abdul Mukhyi, M dan Saputru, I. ( 1995 ). Pengantar menejemen umum. Jakarta: Gunadarma
5. Arsyad, L. ( 1993 ). Pengantar perencanaan ekonomi. Yogyakarta: Media widya mandala
6. Sastrodiningrat, S. ( 1999) Kapita selekta manajemen dan kepemimpinan. Jakarta: Ind. hill. co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar