Jumat, 14 Juni 2013

Tugas Kesehatan Mental 3


STRESS

   Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan- gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental.
 Menururt Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
1. Stress positif (Eustress), yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
2. Stress negatif (Distress ), yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.

Faktor yang menyebabkan stress adalah:
  1. Kepribadian
      a. Introvert ekdtrovert
          Orang- orang yang memiliki kepribadian introvert dipengaruhi oleh dunia
          ubjektifnya.yaitu dunia didalam dirinya sendiri. Penyesuaian dengan dunia luar
          kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul sukar berhubungan dengan orang lain, 
          kurang dapat menarik hati orang lain.
          Indiviu yang tipe kepribadian ekstrovert dipengaruhi oleh dunia objektif yaitu
          dunia diluar dirinya. Orientasinya terutama tertuju keluar, pikiran, perasaan, serta
          tindakannya terutama di tentukan oleh lingkungannya baik lingkungan sosial
          maupun non sosial.
          Orang- orang yang memiliki kepribadian introvert dan ektrovert ini bisa
          menyebabkan stress karena kepribadian introvert memiliki kecendrungan sifat yang
          tertutup yang sangat mudah menyebabkan stress, dan kepribadian ektrovert yang
          pikiran dan perasaanya di tentukan oleh dunia luar.. Apabila pikiran yang di
          tentukan dari luar itu tidak sejalan dengan pikiran yang ada di dalam dirinya maka
          bisa akan menimbulkan stress.
      b. Fleksibel
          Orang- orang yang fleksibel adalah orang- orang yang mudah terpengaruh dari
          luar. Apabila pikiran, perasaan, dan perilaku kita tidak bisa sesuai dengan apa yang
          ada diluar maka bisa menyebabkan stress.
      c. Berlebihan ( over activity )
          Sikap yang berlebihan juga tidak baik bagi diri. Karena sikap yang selalu
          berlebihan juga bisa menyebabkan stress.
  2. Kecakapan
      Adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani
      menghadapi problematika hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa
      tertekan kemudain secara produktif dan kreatif mencari serta menemukan
      solusi , sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
      Orang yang tidak memiliki kecakapan dalam hidupnya maka dia akan mudah terkena
      stress.
  3. Nilai dan kebutuhan.
      Setiap diri kita memiliki nilai dan kebutuhan masing- masing, Apabila nilai dan    
      kebutuhan seseorang tersebut tidak terpenuhi maka dia akan mengalami
      stress.

Reaksi Stress
Menurut Walter Cannon, FIGHT-OR-FLIGHT RESPONSE {BERTARUNG ATAU BERLARI} adalah bila berhadapan dengan suatu ancaman, tubuh akan mudah terangsang melalui system saraf simpatetik dan system endokrin. Respon yang muncul adalah meningkatnya detak jantung, tekanan darah, gula darah, dan pernafasan; berkurangnya peredaran darah ke kulit; dan meningkatnya peredaran darah ke otak (FIGHT-OR-FLIGHT RESPONSE / BERTARUNG ATAU BERLARI)
Ada tiga fase dalam menghadapi stress, yaitu:
1. Alarm -> tubuh mempersiapkan diri untuk menghadapi kesulitan. Perubahan ini diatur langsung oleh sistem hormonal dan sistem saraf agar tubuh bersiap untuk FIGHT-OR-FLIGHT.
2. Resistance -> tingkat energi yang tinggi pada tahap alarm tidak dapat bertahan lama, karena tubuh berusaha mencapai keseimbangan. Tubuh berusaha mengurangi intensitas respons awal dengan mengurangi produksi adrenocorticotropic hormone (ACTH). Beberapa organ tertentu akan bereaksi di sini.
3. Recovery / Exhaustion -> adanya perubahan dari alarm kepada penyesuaian, berarti tubuh sudah bisa mengendalikan situasi dan akhirnya terjadi pemulihan adrenalin sebagai pelepasan energi.

Respons munculnya adrenalin:
1. Berkurangnya kegiatan pencernaan.
2. Meningkatnya laju metabolisme tubuh.
3. Meningkatnya keringat.
4. Berkurangnya air liur.
5. Otot bertambah tegang.
6. Meningkatnya fungsi jantung.
7. Meningkatnya fungsi paru
8. Sistem kekebalan tubuh berubah.
9. Pembekuan darah bertambah cepat.
10. Peningkatan pemakaian lemak.
11. Jaringan otot membelah (kasus ekstrem)

Teknik- teknik penenangan pikiran
a. Meditasi
    Meditasi adalah praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal
    yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari
    Meditasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat
    Subjektif  yang secara proporsional berhubungan langsung dengan kelekatan kita
    terhadap pikiran dan penilaian tertentu Kita mulai paham bahwa hidup merupakan
    serangkaian pemikiran, penilaian, dan pelepasan subjektif yang tiada habisnya yang
    secara intuitif mulai kita lepaskan.Dalam keadaan pikiran yang bebas dari aktivitas
    berpikir, ternyata manusia tidak mati, tidak juga pingsan dan tetap sadar
    Dari sudut pandang fisiologis, meditasi adalah anti-stres yang paling baik. Saat anda
    mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, pernapasan menjadi
    cepat dan pendek, dan kelenjar adrenalain memompa hormon-hormon stres.
    Selama anda melakukan meditasi, detak jantung melambat, tekanan darah menjadi
    normal, pernapasan menjadi tenang, dan tingkat hormon stres menurun. Selama
    meditasi, lama-kelamaan Anda bisa mendengarkan denyutan jantung, bahkan lebih
    lanjut lagi Anda dapat mengkoordinasikan irama denyut jantung dengan irama keluar
    masuknya napas. Di masa lalu testimoni mengenai manfaat meditasi datang hanya dari
    orang-orang yang mempraktikkan meditasi.
    Saat ini ilmu pengetahuan menunjukkan manfaat meditasi secara objektif. Riset atas
    para pendeta oleh Universitas Wisconsin menunjukkan bahwa praktik meditasi melatih
    otak untuk menghasilkan lebih banyak gelombang Gamma, yang dihasilkan saat orang
    merasa bahagia.
    Dari penelitian terungkap bahwa meditasi dan cara relaksasi lainnya bermanfaat untuk
    mengatasi gangguan fungsi ginjal dengan meningkatkan produksi melatonin dan
    serotonin serta menurunkan hormon streskortisol.

b. Autogenik
    Monty P. Satiadarma, ( 2000 ) mentakrifkan autogenic sebagai salah satu latihan
    mental bagi menghasilkan dua bentuk sensai hangat dan berat. Terapi ini juga
    merupakan satu bentuk terapi untuk mereka yang menghadapi masalah psikologikal.
    Pendapat Dr. Shaharuddin Abd. Aziz, ( 200 ) dalam bukunya mengaplikasikan teori
    psikologi dalam sukan menyatakan latihan autogenic ini merupakan satu bentuk latihan
    mental yang dirancang untuk melahirkan kedua- dua sensai hangat dan berat sebagai t
    indak balas kepada otot. Cuma yang membedakan kedua- dua latihan ini ialah focus
    prosedur relaksasi itu yang memberi penerangan tentang rasa berat dan hangat.
    Kesimpulannya dapatlah dikayakan bahwa latihan autogenic ini ialah satu latihan
    mental untuk mengawal dan memberi rangsangan kepada otot- otot utnuk bertindak
    balas.

c. Pelatihan reaksi neuromuscular
          Pelatihan relaksasi neuromuscular adalah satu program yang terdiri dari latihan-latihan   
         sistematis yang melatih otot dan komponen-komponen saraf yang mengendalikan
         aktivitas otot.
           iIndividu diajari untuk secara sadar mampu merelaksasikan otot sesuai dengan  
         kemauannya setiap saat. Untuk itu perlu dikembangkan kesadaran perasaan pikiran
         tentang bagaimana rasa relaks adn mempelajari bagaimana perbedaanya jika sedang
         tegang.

Tipe- tipe stress dalam psikologis
Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis, yaitu:
Frustasi
Frustasi muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu hal/tujuan. Misalnya seseorang mengalami kegagalan dalam pekerjaan yang mengakibatkan orang tersebut harus turun jabatan. Orang yang memiliki tujuan tersebut mendapat beberapa rintangan/hambatan yang tidak mampu ia lalui sehingga ia mengalami kegagalan atau frustasi.
Frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan dan kegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan, bencana alam, kematian orang yang dicintai, krisis ekonomi, pengangguran, perselingkuhan, dan lain-lain.
Konflik
Konflik ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam keinginan, kebutuhan, aau tujuan. Saat seseorang dihadapkan dalam situasi yang berat untuk dipilih, orang tersebut akan mengalami konflik dalam dirinya. Bentuk konflik digolongkan menjadi tiga bagian,approach-approach conflict, approach-avoidant conflict, avoidant-avoidant conflict.
Tekanan
Tekanan timbul dari tuntutan hidup sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi sehingga menimbulkan tekanan dalam diri seseorang. Tekanan juga berasal dari luar diri individu, misalnya orang tua yang menuntut anaknya untuk masuk ke dalam jurusan yang tidak diminati oleh anaknya, anak yang menuntut orang tua untuk dibelikan semua kemauannya, dan lain-lain. 
Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi ketika individu merasakan kekhawatiran/kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk. Misalnya seorang anak yang sering dimarahi ibunya, anak tersebut akan merasakan kecemasan yang cukup tinggi jika ia melakukan hal yang akan membuat ibunya marah padahal ibu si anak tersebut belum tentu marah padanya.

Contoh stress dalam kehidupan sehari- hari
* Stress positif
   Ketika itu saat ujian saya bersaing dengan teman dekat saya untuk mendapat nilai yang
   tertinggi. Karena hal itu saya merasa stress karena takut akan kalah. Tapi karena 
   melihat teman saya sangat rajin mempelajari materi- materi yang akan di ujiankan saya
   merasa semakin termotivasi untuk lebih dan lebih giat belajar lagi supaya nilai saya
   bisa lebih tinggi dari teman saya tersebut.

* Stress negatif
   Saya juga pernah mengalami stress negativ pada saat itu saya lagi berada di suatu pusat
   perbelanjaan. Karena ingin membeli suatu barang dan uang di dompet tdak cukup maka  
   saya berniat untuk mengambil uang dengan atm. Setibanya di dalam atm saya lansung
   membuka dompet untuk mengambil kartu atm, ternyata di dalam dompet kartu atm
   saya sudah tidak ada, dan saya lansung panik dan membobgkar semua isi tas yang saya
   bawa. Karena kartu atm saya masih tidak ditemukan saya semakin cemas dan tegang
   karena takut hilang atau keyinggalan di suatu tempat.
   Karena saya semakin panik dan cemas maka saya buru- buru pulang kerumah untuk
   ngecek apakah kartu itu ketinggalan dirumah
   Setibanya dirumah saya lansung membongkar isi tas yang saya punya. Namun tetap
   tidak ada. Dalam keadaan semakin cemas saya terus mencari- cari kartu atm saya. Dan
   tidak lama kemudian akhirnya saya menemukan atm saya yang saya letakan di atas
   lemari pakaian saya. Setelah menemukan kartu atm itu saya merasa lega dan tersenyum
   lagi.

Sumber:
http://www.psychologymania.com/2012/05/pengertian-stress.html
http://www.psychologymania.com/2012/06/kepribadian-ekstrovert-dan-introvert.html
http://ajengfebriyanti27.blogspot.com/2012/04/stress.html
http://pengertianpengertian.blogspot.com/2012/03/pengertia-kecakapan-hidup-life-skill.html