Jumat, 14 Juni 2013

Tugas Kesehatan Mental 3


STRESS

   Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan- gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental.
 Menururt Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
1. Stress positif (Eustress), yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
2. Stress negatif (Distress ), yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.

Faktor yang menyebabkan stress adalah:
  1. Kepribadian
      a. Introvert ekdtrovert
          Orang- orang yang memiliki kepribadian introvert dipengaruhi oleh dunia
          ubjektifnya.yaitu dunia didalam dirinya sendiri. Penyesuaian dengan dunia luar
          kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul sukar berhubungan dengan orang lain, 
          kurang dapat menarik hati orang lain.
          Indiviu yang tipe kepribadian ekstrovert dipengaruhi oleh dunia objektif yaitu
          dunia diluar dirinya. Orientasinya terutama tertuju keluar, pikiran, perasaan, serta
          tindakannya terutama di tentukan oleh lingkungannya baik lingkungan sosial
          maupun non sosial.
          Orang- orang yang memiliki kepribadian introvert dan ektrovert ini bisa
          menyebabkan stress karena kepribadian introvert memiliki kecendrungan sifat yang
          tertutup yang sangat mudah menyebabkan stress, dan kepribadian ektrovert yang
          pikiran dan perasaanya di tentukan oleh dunia luar.. Apabila pikiran yang di
          tentukan dari luar itu tidak sejalan dengan pikiran yang ada di dalam dirinya maka
          bisa akan menimbulkan stress.
      b. Fleksibel
          Orang- orang yang fleksibel adalah orang- orang yang mudah terpengaruh dari
          luar. Apabila pikiran, perasaan, dan perilaku kita tidak bisa sesuai dengan apa yang
          ada diluar maka bisa menyebabkan stress.
      c. Berlebihan ( over activity )
          Sikap yang berlebihan juga tidak baik bagi diri. Karena sikap yang selalu
          berlebihan juga bisa menyebabkan stress.
  2. Kecakapan
      Adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani
      menghadapi problematika hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa
      tertekan kemudain secara produktif dan kreatif mencari serta menemukan
      solusi , sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
      Orang yang tidak memiliki kecakapan dalam hidupnya maka dia akan mudah terkena
      stress.
  3. Nilai dan kebutuhan.
      Setiap diri kita memiliki nilai dan kebutuhan masing- masing, Apabila nilai dan    
      kebutuhan seseorang tersebut tidak terpenuhi maka dia akan mengalami
      stress.

Reaksi Stress
Menurut Walter Cannon, FIGHT-OR-FLIGHT RESPONSE {BERTARUNG ATAU BERLARI} adalah bila berhadapan dengan suatu ancaman, tubuh akan mudah terangsang melalui system saraf simpatetik dan system endokrin. Respon yang muncul adalah meningkatnya detak jantung, tekanan darah, gula darah, dan pernafasan; berkurangnya peredaran darah ke kulit; dan meningkatnya peredaran darah ke otak (FIGHT-OR-FLIGHT RESPONSE / BERTARUNG ATAU BERLARI)
Ada tiga fase dalam menghadapi stress, yaitu:
1. Alarm -> tubuh mempersiapkan diri untuk menghadapi kesulitan. Perubahan ini diatur langsung oleh sistem hormonal dan sistem saraf agar tubuh bersiap untuk FIGHT-OR-FLIGHT.
2. Resistance -> tingkat energi yang tinggi pada tahap alarm tidak dapat bertahan lama, karena tubuh berusaha mencapai keseimbangan. Tubuh berusaha mengurangi intensitas respons awal dengan mengurangi produksi adrenocorticotropic hormone (ACTH). Beberapa organ tertentu akan bereaksi di sini.
3. Recovery / Exhaustion -> adanya perubahan dari alarm kepada penyesuaian, berarti tubuh sudah bisa mengendalikan situasi dan akhirnya terjadi pemulihan adrenalin sebagai pelepasan energi.

Respons munculnya adrenalin:
1. Berkurangnya kegiatan pencernaan.
2. Meningkatnya laju metabolisme tubuh.
3. Meningkatnya keringat.
4. Berkurangnya air liur.
5. Otot bertambah tegang.
6. Meningkatnya fungsi jantung.
7. Meningkatnya fungsi paru
8. Sistem kekebalan tubuh berubah.
9. Pembekuan darah bertambah cepat.
10. Peningkatan pemakaian lemak.
11. Jaringan otot membelah (kasus ekstrem)

Teknik- teknik penenangan pikiran
a. Meditasi
    Meditasi adalah praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal
    yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari
    Meditasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat
    Subjektif  yang secara proporsional berhubungan langsung dengan kelekatan kita
    terhadap pikiran dan penilaian tertentu Kita mulai paham bahwa hidup merupakan
    serangkaian pemikiran, penilaian, dan pelepasan subjektif yang tiada habisnya yang
    secara intuitif mulai kita lepaskan.Dalam keadaan pikiran yang bebas dari aktivitas
    berpikir, ternyata manusia tidak mati, tidak juga pingsan dan tetap sadar
    Dari sudut pandang fisiologis, meditasi adalah anti-stres yang paling baik. Saat anda
    mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, pernapasan menjadi
    cepat dan pendek, dan kelenjar adrenalain memompa hormon-hormon stres.
    Selama anda melakukan meditasi, detak jantung melambat, tekanan darah menjadi
    normal, pernapasan menjadi tenang, dan tingkat hormon stres menurun. Selama
    meditasi, lama-kelamaan Anda bisa mendengarkan denyutan jantung, bahkan lebih
    lanjut lagi Anda dapat mengkoordinasikan irama denyut jantung dengan irama keluar
    masuknya napas. Di masa lalu testimoni mengenai manfaat meditasi datang hanya dari
    orang-orang yang mempraktikkan meditasi.
    Saat ini ilmu pengetahuan menunjukkan manfaat meditasi secara objektif. Riset atas
    para pendeta oleh Universitas Wisconsin menunjukkan bahwa praktik meditasi melatih
    otak untuk menghasilkan lebih banyak gelombang Gamma, yang dihasilkan saat orang
    merasa bahagia.
    Dari penelitian terungkap bahwa meditasi dan cara relaksasi lainnya bermanfaat untuk
    mengatasi gangguan fungsi ginjal dengan meningkatkan produksi melatonin dan
    serotonin serta menurunkan hormon streskortisol.

b. Autogenik
    Monty P. Satiadarma, ( 2000 ) mentakrifkan autogenic sebagai salah satu latihan
    mental bagi menghasilkan dua bentuk sensai hangat dan berat. Terapi ini juga
    merupakan satu bentuk terapi untuk mereka yang menghadapi masalah psikologikal.
    Pendapat Dr. Shaharuddin Abd. Aziz, ( 200 ) dalam bukunya mengaplikasikan teori
    psikologi dalam sukan menyatakan latihan autogenic ini merupakan satu bentuk latihan
    mental yang dirancang untuk melahirkan kedua- dua sensai hangat dan berat sebagai t
    indak balas kepada otot. Cuma yang membedakan kedua- dua latihan ini ialah focus
    prosedur relaksasi itu yang memberi penerangan tentang rasa berat dan hangat.
    Kesimpulannya dapatlah dikayakan bahwa latihan autogenic ini ialah satu latihan
    mental untuk mengawal dan memberi rangsangan kepada otot- otot utnuk bertindak
    balas.

c. Pelatihan reaksi neuromuscular
          Pelatihan relaksasi neuromuscular adalah satu program yang terdiri dari latihan-latihan   
         sistematis yang melatih otot dan komponen-komponen saraf yang mengendalikan
         aktivitas otot.
           iIndividu diajari untuk secara sadar mampu merelaksasikan otot sesuai dengan  
         kemauannya setiap saat. Untuk itu perlu dikembangkan kesadaran perasaan pikiran
         tentang bagaimana rasa relaks adn mempelajari bagaimana perbedaanya jika sedang
         tegang.

Tipe- tipe stress dalam psikologis
Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis, yaitu:
Frustasi
Frustasi muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu hal/tujuan. Misalnya seseorang mengalami kegagalan dalam pekerjaan yang mengakibatkan orang tersebut harus turun jabatan. Orang yang memiliki tujuan tersebut mendapat beberapa rintangan/hambatan yang tidak mampu ia lalui sehingga ia mengalami kegagalan atau frustasi.
Frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan dan kegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan, bencana alam, kematian orang yang dicintai, krisis ekonomi, pengangguran, perselingkuhan, dan lain-lain.
Konflik
Konflik ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam keinginan, kebutuhan, aau tujuan. Saat seseorang dihadapkan dalam situasi yang berat untuk dipilih, orang tersebut akan mengalami konflik dalam dirinya. Bentuk konflik digolongkan menjadi tiga bagian,approach-approach conflict, approach-avoidant conflict, avoidant-avoidant conflict.
Tekanan
Tekanan timbul dari tuntutan hidup sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi sehingga menimbulkan tekanan dalam diri seseorang. Tekanan juga berasal dari luar diri individu, misalnya orang tua yang menuntut anaknya untuk masuk ke dalam jurusan yang tidak diminati oleh anaknya, anak yang menuntut orang tua untuk dibelikan semua kemauannya, dan lain-lain. 
Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi ketika individu merasakan kekhawatiran/kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk. Misalnya seorang anak yang sering dimarahi ibunya, anak tersebut akan merasakan kecemasan yang cukup tinggi jika ia melakukan hal yang akan membuat ibunya marah padahal ibu si anak tersebut belum tentu marah padanya.

Contoh stress dalam kehidupan sehari- hari
* Stress positif
   Ketika itu saat ujian saya bersaing dengan teman dekat saya untuk mendapat nilai yang
   tertinggi. Karena hal itu saya merasa stress karena takut akan kalah. Tapi karena 
   melihat teman saya sangat rajin mempelajari materi- materi yang akan di ujiankan saya
   merasa semakin termotivasi untuk lebih dan lebih giat belajar lagi supaya nilai saya
   bisa lebih tinggi dari teman saya tersebut.

* Stress negatif
   Saya juga pernah mengalami stress negativ pada saat itu saya lagi berada di suatu pusat
   perbelanjaan. Karena ingin membeli suatu barang dan uang di dompet tdak cukup maka  
   saya berniat untuk mengambil uang dengan atm. Setibanya di dalam atm saya lansung
   membuka dompet untuk mengambil kartu atm, ternyata di dalam dompet kartu atm
   saya sudah tidak ada, dan saya lansung panik dan membobgkar semua isi tas yang saya
   bawa. Karena kartu atm saya masih tidak ditemukan saya semakin cemas dan tegang
   karena takut hilang atau keyinggalan di suatu tempat.
   Karena saya semakin panik dan cemas maka saya buru- buru pulang kerumah untuk
   ngecek apakah kartu itu ketinggalan dirumah
   Setibanya dirumah saya lansung membongkar isi tas yang saya punya. Namun tetap
   tidak ada. Dalam keadaan semakin cemas saya terus mencari- cari kartu atm saya. Dan
   tidak lama kemudian akhirnya saya menemukan atm saya yang saya letakan di atas
   lemari pakaian saya. Setelah menemukan kartu atm itu saya merasa lega dan tersenyum
   lagi.

Sumber:
http://www.psychologymania.com/2012/05/pengertian-stress.html
http://www.psychologymania.com/2012/06/kepribadian-ekstrovert-dan-introvert.html
http://ajengfebriyanti27.blogspot.com/2012/04/stress.html
http://pengertianpengertian.blogspot.com/2012/03/pengertia-kecakapan-hidup-life-skill.html

Kamis, 02 Mei 2013

Tugas 2 kesehatan Mental


Nama: Elsie sasda
Npm: 12511418
Kelas: 2 PA 05


Erich Fromm
Erich fromm terkenal dengan teori psikoanalisis humanistik. Psikoanalisis humanistik berasumsi bahwa terpisahnya manusia dengan dunia alam menghasilkan perasaan kesendirian dan isolasi, kondisi yang disebut sebagai kecemasan dasar ( basic anxiety ).

Kebutuhan Manusia
* Relatedness ( keterhubungan )
    Dorongan untuk bersatu dengan orang lain.
    Fromm menyatakan tiga cara dasar bagi manusia untuk terhubung dengan dunia.
1.     Submission ( kepasrahan )
2.     Power ( kekuasaan )
3.     Love ( cinta )
* Transcendence ( keunggulan )
    Berbeda dengan hewan, manusia tergerak oleh kebutuhan akan keunggulan yang di
    definisikan sebagai dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan kebetulan
    menuju “ alam penuh makna dan kebebasan “. Keunggulan dapat dicari melalui
    pendekatan positif dan negatif.
    Dalam anatomi sifat merusak manusia, fromm menyatakan bahwa manusia adalah
    satu-satunya spesies yang menggunkan agresi keji ( malignant aggression ), yaitu
    membunuh untuk alasan selain mempertahankan diri.
* Rootedness ( keberakaran )
    Keberakaran (  rootedness ) atau kebutuhan untuk berakar atau merasa berpulang
    kembali di dunia. Ketika manusia berevolusi sebagai spesies terpisah, mereka
    kehilangan rumah mereka di dunia alam. Di saat yang bersamaan, kapasitas pikiran
    mereka membuat mereka menyadari bahwa mereka tidak memiliki rumah dan tidak
    memiliki akar. Konsekuensinya adalah perasaan keterasingan dan ketidakberdayaan ini
    tak tertahankan. Rootedness dapat di cari lewat fiksasi.
* Sense of identity ( kepekaan akan identitas )
    Kepekaan akan identitas atau kemampuan untuk menyadari diri sendiri sebagai wujud 
    terpisah. Oleh karena kita telah terpisahkan dari alam, maka kita harus membentuk 
    konsep akan diri kita sendiri dan untuk mampu berkata “saya adalah saya” atau “saya
    adalah subjek dari tindakan saya”. Tanpa kepekaan akan identitas, manusia tidak dapat
    mempertahankan kewarasan mereka dan ancaman ini mendorong mereka untuk
    melakukan hampir segala hal untuk mendapatkan kepekaan akan identitas.
* Frame of orientation ( kerangka orientasi )
    Oleh karena terpisah dari dunia alam, maka manusia membutuhkan peta jalan,
    kerangka arah atau orientasi, untuk mencari jalannya dalam dunia. Tanpa peta tersebut,
    manusia akan “kebingungan dan tidak mampu melakukan tindakan dengan tujuan dan
    konsisten”.

Beban Kebebasan
Di tngkat social dan individu beban ini menciptakan kecemasan dasar ( basic anxiety ) yaitu perasaan bahwa kita sendirian di dunia.
Manusia berusaha untuk lari dari kebebasan dengan berbagai cara
* Mekanisme pelarian
    Authoritarianism
      Kecendrungan untuk menyerahkan kemandirian seseorang secara individu dan
      meleburkannya dengan seseorang atau sesuatu di luar dirinya demi mendapatkan
      kekuatan yang tidak dimilikinya. Contoh: masokisme dan sadisme.
   Destructiveness
      Sifat merusak ( destructiveness ) berasal dari perasaan kesendirian, keterasingan, dan
      ketidakberdayaan. Namun berbeda dengan sadisme dan masokisme, sifat merusak
      tidak bertanggung pada hubungan berkesinambungan dengan orang lain, melainkan
      mencari jalan untuk menghilangkan orang lain.
   Comformity
      Orang yang melakukan komformitas berusaha melarikan diri dari rasa kesendirian
      dan keterasingan dengan menyerahkan individualitas mereka dan menjadi apapun
      yang orang lain inginkan.
* Kebebasan positif
   Kebebasan yang di sebut sebagai kebebasan positif dengan pengungkapan penuh dan
   spontan dari potensi rasional maupun emosional.
   Kebebasan positif merepresentasikan keberhasilan mencari solusi bagi dilema manusia
  yang menjadi bagian dari dunia alam, namun juga terpisah darinya.

Orientasi Karakter
Orientasi karakter yaitu cara relative manusia yang permanen untuk berhubungan dengan orag atau hal lain. Secara umum, manusia dapat menghubungkan dirinya dengan hal atau orang lain dengan cara nonproduktif maupun produktif.
* Orientasi non produktif
    Receptive
      Karakter reseptif merasa bahwa sumber segala hal yang baik berada di luar diri
      mereka dan satu- satunya cara untuk berhubungan dengan dunia adalah dengan
      menerima sesuatu termasuk cinta, pengetahuan, dan kepemilikan materi.
   Exploitative
      Berbeda dengan orang- orang reseptif, mereka mengambil dengan agresif apa yang
      mereka inginkan, bukannya menerima secara pasif.
   Hoarding ( menimbun objek )
      Karakter menimbun bertujuan untuk menyimpan apa yang sudah mereka dapatkan.
      Mereka memendam semuanya di dalam dan tidak mau melepaskannya sama sekali.
      Mereka menyimpan uang, pperasaan, dan pikirannya sendiri.
   Marketing ( Memasarkan atau menukar sesuatu )
      Karakter memasarkan adalah perkembangan dari perniagaan modern dimana
      perdagangan bukan lagi sesuatu yang pribadi, namun di jalankan oleh perusahaan
      besar tanpa identitas yang jelas. Orang- orang yang berkepribadian memasarkan tidak
      memiliki masa lalu maupun masa depan dan tidak memiliki prinsip atau nilai yang
      tetap.
* Orientasi produktif
   Memiliki 3 dimensi: bekerja, mencintai, dan bernalar. Orang- orang produktif bekerja
   menuju kebebasan positif dan realisasi berkesinambungan akan potensi mereka, maka
   mereka merupakan karakter yang paling sehat di antara semuanya.

Gangguan kepribadian
Individu yang mengalami gangguan tidak memiliki kemampuan dalam cinta dan gagal untuk meningkatkan kebersatuan orang lain.
- Necrophilia
  Fokus perhatiannya pada kematian dan kebencian pada manusia
- Malignant narcissism
  Keyakinan bahwa apa dimiliknya sangat berharga sedangkan apa yang dimiliki orang
  lain tidak berharga
- Incestuous symbiosis
  Ketergantungan berlebihan pada ibu. Kepribadian mereka bercampur dengan orang lain
  sehingga jati diri mereka hilang.

Contoh kasus
Seorang pria mungkin akan jatuh cinta dengan istri seseorang, bukan karena ia benar- benar menyukainya, namun karena ia ingin memeras suaminya. Menurut saya contoh di atas termasuk kepribadian eksploitatif karena menggunakan kelicikan untuk memeras orang lain.

Abraham H. Maslow
Teori yang terkenal dari maslow yaitu teori holistik dinamis. Teori ini menganggap bahwa keseluruhan dari seseorang terus menerus termotivasi oleh satu atau lebih kebutuhan dan bahwa orang mempunyai potensi untuk tumbuh menuju kesehatan psikologis, yaitu aktualisasi diri.

Pandangan maslow tentang motivasi
Dibuat berdasarkan beberapa asumsi dasar mengenai motivasi.
Pertama mengadopsi sebuah pendekatan menyeluruh pada motivasi, yaitu keseluruhan dari seseorang, bukan hanya satu bagian atau fungsi termotivasi. Kedua, motivasi biasanya kompleks atau terdiri dari beberapa hal yang berarti bahwa tingkah laku seseorang dapat muncul dari beberapa motivasi yang terpisah. Ketiga bahwa orang- orang berulang kali termotivasi oleh kebutuhan- keubutuhan. Asumsi lainnya adalah bahwa semua orang di manapun termotivasi oleh kebutuhan dasar yang sama. Asumsi terakhir mengenai motivasi adalah bahwa kebutuhan- kebutuhan dapat dibentuk menjadi sebuah hierarki.
* Hierarki kebutuhan
   Konsep hierarki kebutuhan yang di ungkapkan maslow beranggapan bahwa kebutuhan-
   kebutuhan di level rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih
   dahulu sebelum kebutuhan- kebutuhan di level lebih tinggi menjadi hal yang
   memotivasi. Lima kebutuhan yang membentuk hierarki ini adalah kebutuhan konatif.
  
   Kebutuhan Fisiologis
   Kebutuhan yang paling mendasar dari setiap manusia adalah kebutuhan fisiologis,
   termasuk di dalamnya adalah makanan, air, oksigen, mempertahankan suhu tubuh, dan
   lain sebagainya.
   Kebutuhan akan keamanan
   Ketika orang telah memenuhi kebutuhan fisiologis mereka, mereka menjadi termotivasi
   dengan kebutuhan akan keamanan, yang termasuk di dalamnya adalah keamanan fisik,
   stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari kekuatan- kekuatan yang
   mengancam, seperti perang, terorisme, penyakit, rasa takut, kecemasan, bahaya,  
     kerusuhan, dan bencana alam. Kebutuhan akan hukum, ketentraman, dan keteraturan  
     juga merupakan bagian dari kebutuhan akan keamanan.
    Kebutuhan akan cinta dan keberadaan
    Setelah orang memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan, mereka menjadi
    termotivasi oleh kebutuhan akan cinta dan keberadaan, seperti keinginan untuk
    berteman, keinginan untuk mempunyai pasangan dan anak, kebutuhan akan menjadi
    bagian dari sebuah keluarga, sebuah perkumpulan, lingkungan masyarakat, atau negara.
    Cinta dan keberadaan jua mencakup beberapa aspek dari seksualitas dan hubungan
    dengan manusia lain dan juga kebutuhan untuk memberi dan mendapatkan cinta.
    Kebutuahan akan penghargaan
    Setelah orang- orang memenuhi kebutuhan akan cinta dan keberadaban, mereka bebas
    untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan, yang mencakup penghormatan diri,
    kepercayaan diri, kemampuan, dan pengetahuan yang orang lain hargai tinggi.
    Kebutuhan akan aktualisasi diri
    Maslow berasumsi bahwa kebutuhan akan aktualisasi diri muncul jika kebutuhan akan
    penghargaan telah terpenuhi. Kebutuhan akan aktualisasi diri mencakup pemenuhan 
    diri, sadar akan semua potensi diri, dan keinginan untuk menjadi sekreatif mungkin.

* Kebutuhan estetika
    Kebutuhan estetika tidaklah bersifat universal. Orang- orang dengan kebutuhan
    estetika yang kuat menginginkan lingkungan yang indah dan teratur dan ketika
    kebutuhan ini tidak terpenuhi, mereka merasa sakit sama halnya seperti orang- orang
    yang tidak terpenuhi kebutuhan- kebutuhan konatifnya juga merasa sakit.
* Kebutuhan kognitif
    Sebagian besar orang mempunyai keinginan untuk mengetahui, untuk memecahkan
    misteri, untuk memahami, dan untuk menjadi penasaran. Maslow menyebut keinginan-
    keinginan ini sebagai kebutuhan kognitif.
* Kebutuhan neurotik
   Kebutuhan neurotik biasanya bersifat reaktif, yaitu kebutuhan ini berperan sebagai
   kompensasi atas kebutuhan- kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi.

Aktualisasi diri
* Kriteria untuk aktualisasi diri
    Pertama, mereka bebas dari psikopatologi atau penyakit psikologis.
    Kedua, orang- orang yang mengaktualisasi diri ini telah menjalani hierarki kebutuhan.
    Ketiga, orang- orang tersebut menjunjung bilai- nilai B. Orang- orang yang
    mengaktualisasi diri dalam daftarnya merasa nyaman dengan dan bahkan menuntut
    kejujuran, keindahan, keadilan, kesederhanaan, kejenakaan, dan masing- masing dari
    nilai- nilai B lainnya yang akan kita bahas.
    Kriteria yang terakhir menggunakan seluruh bakat, kemampuann, potensi, dan, dan
    lainnya. Dengan kata lain, individu- individu yang mengaktualisasi diri dalam
    daftarnya memenuhi kebutuhan mereka untuk tumbuh, berkembang, dan semakin
    menjadi apa yang mereka bisa.
* Nilai- nilai dari orang- orang yang mengaktualisasi diri
   Orang- orang yang mengaktualisasi diri termotivasi oleh prinsip hidup yang abadi, yang
   ia sebutkan sebagai nilai- nilai B. Nilai- nilai dari orang yang mengaktualisasi diri di
   antaranya adalah kejujuran, kebaikan, keindahan, keutuhan, atau melebihi dikotomi
   atau dua hal yang bertolak belakang, perasaan hidup atau spontanitas, keunikan,
   kesempurnaan, kelengkapan, keadilan dan keteraturan, kesederhanaan, kekayaan atau
   totalitas, membutuhkan sedikit usaha, penuh kesenangan atau kejenakaan, dan
   kemandirian atau kebebasan.
* Karakteristik dari orang- orang yang mengaktualisasi diri
    - Persepsi yang lebih efisien akan kenyataan
    - Penerimaan akan diri, orang lain, dan hal- hal alamiah
    - Spontanitas, kesederhanaan, dan kealamian
    - Berpusat pada masalah
    - Kebutuhan akan privasi
    - Kemandirian
    - Penghargaan yang selalu baru
    - Pengalaman puncak
    - Gemeinschaftsgefiihl
    - Hubungan interpersonal yang kuat
   - Struktur karakter demokratis
   - Diskriminasi antara cara dan tujuan
   - Rasa jenaka/ humor yang filosofis
   - Kreativitas
   - Tidak mengikuti enkulturasi/ apa yang diharuskan oleh kultur
   - Cinta, seks, dan aktualisasi diri

Contoh kasus
Seseorang pria yang suka membuat lelucon saat bersama teman- temannya. Ia membuat lelucon bertujuan lebih dari sekedar membuat orang lain tertawa. Pria tersebut menghibur, memberi informasi, menunjukan ambiguitas, membuat orang lain tersenyum dari pada tertawa terbahak- bahak. Humor pria tersebut bersifat filosofis dan tidak menyerang orang lain.
Menurut saya pria tersebut termasuk orang- orang yang mengaktualisasi diri dengan ciri- ciri memiliki rasa jenaka/ humor yang filosofis.

Carl Rogers
Walaupun paling dikenal sebagai pencetus terapi yang berpusat pada klien, carl rogers mengembangkan teori kepribadian humanistik yang tumbuh dari pengalamannya sebagai praktisi psikoterapi.

Teori yang berpusat pada pribadi
* Asumsi dasar
   Kecendrungan formatif
      Rogers yakin bahwa terdapat kecendrungan dari setiap hal, baik organik maupun non
      organik, untuk berevolusi dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih
      kompleks. Untuk alam semesta, terjadi sebuah proses kreatif, dan bukan proses
      disintegrasi. Rogers menyebut proses ini sebagai kecendrunan formatif dan banyak
      mengambil contoh- contoh dari alam.
    Kecendrungan aktualisasi
      Asumsi yang saling berkaitan dan relevan adalah kecendrungan aktualisasi, atau
      kecendrungan setiap manusia untuk bergerak menuju keutuhan atau pemuasan dari
      potensi
* Diri dan aktualisasi diri
    Aktualisasi diri merupakan bagian dari kecendrungan aktualisasi sehinggan tidak sama
    dengan kecendrungan itu sendiri.
    Konsep diri
      Konsep diri meliputi seluruh aspek dalam keberadaan dan pengalaman seseorang
      yang disadari ( walaupun tidak selalu akurat ) oleh individu tersebut. Konsep diri
      tidak identik dengan diri organismik.
    Diri ideal
      Didefinisikan sebagai pandangan seseorang atas diri sebagaimana yang
      diharapkannya.
* Kesadaran
    Tingkat kesadaran
       Rogers menemukan tiga tingkat kesadaran. Pertama, beberapa kejadian dialami di
       bawah batas kesadaran dan biasanya di abaikan atau disangkal. Kedua, rogers
        membuat sebuah hipotesis bahwa beberapa pengalaman akan disimbolisasikan
        secara akurat dan dimasukkan dengan bebas ke dalam struktur diri. Tingkatan
        kesadaran yang ketiga meliputi pengalaman yang diterima dalam bentuk yang
        terdistrosi.
     Penyangkalan atas pengalaman positif
        Kebanyakan orang menemukan kesulitan dalam menerima pujian yang tulus dan
        umpan balik positif, bahkan saat mereka petut menerimanya.

Menjadi seorang manusia
Rogers mendiskusikan proses yang di perlukan untuk menjadi seorang manusia. Pertama, seseorang harus membuat kontak positif ataupun negative dengan orang lain. Saat seseorang mengembangkan kebutuhan untuk dicintai, disukai, atau diterima oleh orang lain, merupakan kebutuhan yang oleh rogers dirujuk sebagai penghargaan positif.
Penghargaan positif adalah persyaratan untuk mendapatkan penghargaan diri yang positif, yang di definisikan sebagai pengalaman menghargai diri sendiri. Oleh karena itu, sumber dari penghargaan diri yang positif berada dalam penghargaan positif yang kita terima dari orang lain, namun setelah hal tersebut, ia akan menjadi otonom dan bertahan dengan sendirinya.

Hambatan pada kesehatan psikologis
* Penghargaan bersyarat
    Penghargaan bersyarat yaitu mereka memersepsikan bahwa orang tua, teman sebaya,
    atau pasangan mereka mencintai dan menerima mereka hanya apabila mereka dapat
    memenuhi ekspektasi dan persetujuan dari pihak- pihak tersebut.
* Inkongruensi
    Inkongruensi antara konsep diri dan pengalaman organismik adalah sumber dari
    gangguan psikologis.
* Sikap defensif
    Sikap defensif adalah perlindungan atas konsep diri dari kecemasan dan ancaman,
    dengan penyangkalan atau distorsi dari pengalaman yang tidak konsisten dengan
    konsep diri.
* Disorganisasi
   Disorganisasi yang mempunyai asal yang sama dengan perilaku defensif normal, yaitu
   perbedaan antara pengalaman organismik manusia dengan pandanagan mereka
   terhadap diri.

Contoh kasus
Contoh pertama seorang wanita yang sopan dan santun, tiba- tiba mulai menggunakan bahasa seksual yang vulgar. Dan contoh kasus kedua ada sesorang pria yang karena konsep dirinya tidak lagi merupakan keseluruhan yang menyatu atau gestalt, mulai berprilaku dalam kebingungan, tidak konsisten, dan tidak dapat di prediksikan.
Menurut saya kedua kasus tersebut merupakan contoh dari disorganisasi karena dalam kasus tersebut perilaku masih konsisten dengan konsep diri, namun konsep dirinya telah dirusak sehingga perilaku yang terlihat cenderung aneh dan membingungkan.


Daftar Pustaka
1.    Feist, J dan Feist. G. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika