Semua akan bilang..
Mencintaimu karena kau apa adanya..
Tiada ada yang akan bilang..
Mencintaimu karena kau ada apanya..
Apakah seburuk itu sebuah alasan..?
Haruskah mengatakan kepura-puraan..?
Kemudian berlalu dengan sebuah pesan..
"Maaf, aku sungguh tak pantas untukmu.."
Sebuah kepuraan lainnya bukan..
Yang samar ia lontarkan..
Hanya untuk menbuatmu nyaman..
Dengan merasa cinta itu memanglah buta..
Apa salahnya sedikit melihat..
Dengan alasan apa pun ketika mencinta..
Kau bukanlah lagi tampak apa adanya..
Kau telah menjadi bagian yang berharga..
Senin, 02 Januari 2012
Mentari Hati
Ku temui benang-benang kasih yang terurai
ku rajut setiap helainya dengan ketulusan
merubahnya menjadi sebuah selimut kasih
yang hangat..
penghangat kala dingin menusuk raga ini
meredam setiap resahan jiwa yang menangisi
sepi tiada henti...
mendekapnya membuat hati terasa damai
dan nyaman
seakan mentari nan hangat mampu tergantikan
oleh hangat pelukkanya
dan dialah mentari hati yang menerangi
sudut gelap hati ini..
Dan meski hanya sebuah angan dan mimpi
inilah adanya ungkapan hati seorang lelaki
ku rajut setiap helainya dengan ketulusan
merubahnya menjadi sebuah selimut kasih
yang hangat..
penghangat kala dingin menusuk raga ini
meredam setiap resahan jiwa yang menangisi
sepi tiada henti...
mendekapnya membuat hati terasa damai
dan nyaman
seakan mentari nan hangat mampu tergantikan
oleh hangat pelukkanya
dan dialah mentari hati yang menerangi
sudut gelap hati ini..
Dan meski hanya sebuah angan dan mimpi
inilah adanya ungkapan hati seorang lelaki
ku tulis puisi
Malam kembali menjelang
gelap gulita bertaburan bintang bintang
sejenak ku sandarkan raga dengan pikiran
mengelawang
Ku hanya diam
lembut terpaan angin menyentuh wajah
kelu kusam dengan butiran air mata yang
berlinangan
Seketika ku tersentak
mulai merintih..
dengan tinta hitam dan selembar kertas putih
ku curahkan sgala rasa hati yang tertahan
ketidak sepahaman dan harapan harapan yang
telah menjadi kenangan
ku ukir menjadi sebuah untaian..
gelap gulita bertaburan bintang bintang
sejenak ku sandarkan raga dengan pikiran
mengelawang
Ku hanya diam
lembut terpaan angin menyentuh wajah
kelu kusam dengan butiran air mata yang
berlinangan
Seketika ku tersentak
mulai merintih..
dengan tinta hitam dan selembar kertas putih
ku curahkan sgala rasa hati yang tertahan
ketidak sepahaman dan harapan harapan yang
telah menjadi kenangan
ku ukir menjadi sebuah untaian..
Hmmm...
ku rangkai indah cerita ini
agarkan ku tak sesat dalam langkah ku mencari arti dari cinta..
ku kenali satu wanita sosok pujaAn yang ku harapkan hadirnya
mewarnai kalbuku yg gelap tanpa cahaya..
ku coba tananmkan benih cinta
berputik indah bermekarkan bunga cinta
yang ku jaga dalam tiap kedip mata
hinggakan ku rela terlanda luka..
namun ku hanya mampu mMbendung rasa cinta
menahan gejolak dera yg menyesak dada
dan ku terpaku dalam kata ungkapan tulus prasaAn padanya..
kekuranganku membentang halangi nyatanya harapanku...
agarkan ku tak sesat dalam langkah ku mencari arti dari cinta..
ku kenali satu wanita sosok pujaAn yang ku harapkan hadirnya
mewarnai kalbuku yg gelap tanpa cahaya..
ku coba tananmkan benih cinta
berputik indah bermekarkan bunga cinta
yang ku jaga dalam tiap kedip mata
hinggakan ku rela terlanda luka..
namun ku hanya mampu mMbendung rasa cinta
menahan gejolak dera yg menyesak dada
dan ku terpaku dalam kata ungkapan tulus prasaAn padanya..
kekuranganku membentang halangi nyatanya harapanku...
Sebuah cerita seorang pecundang
Ku harap suatu saat nanti kau sadari setiap kata yang ku tinggalkan saat melangkah pergi darimu.. semua hanya alasan untuk menutupi besarnya rasa kasihku terhadapmu tak mampu untuk menghianati hati seorang sahabat.. meski kini rasa yang pernah menjadi milikmu ini tetap membara seperti pertama kali ku mengenalimu. dan ku berharap, jika bukan nanti, esok atau kehidupan lainnya kau menjadi miliku seutuhnya. Kini biarlah ku jalani pahitnya keputusan ini.. dimana telah kubuat satu kegagalan memperjuangkan rasaku.
dan atas apa yang kau berikan untukku dan atas apa yang telah kau korbankan untukku pasti akan engkau temui balasannya yang setimpal.. dan masih, ku berharap diri ini yang akan membalaskanya untukkmu. karna bahagia yang ingin ku miliki itu hanyalah bersama kasih yang sepertimu yang mungkin tak kan ku temui di lain hati.
sementara.. saat ku telah mengukir luka yang dalam pada hatimu, ku terima jera yang akan menghantui hari"ku dalam sisa waktuku untuk mengenang apa yang telah ku lalui bersamamu dulu. mencoba mengingat setiap detik waktu yang pernah ku lewati bersamamu agar dalam tidur nanti ku temui hadirmu di dalam singgasana mimpi. walau tak kan membuatku tenang namun cukup untuk membuatku selalu mengingat hadir seorang wanita sepertimu.
teruntuk hati yang kau miliki dan teruntuk raga yang mampu menerima insan pecundang sepertiku ini.terima kasih atas cinta..perjalanan singkat yang sangat berarti. mengajarkanku sebuah arti ketulusan hati..
dan atas apa yang kau berikan untukku dan atas apa yang telah kau korbankan untukku pasti akan engkau temui balasannya yang setimpal.. dan masih, ku berharap diri ini yang akan membalaskanya untukkmu. karna bahagia yang ingin ku miliki itu hanyalah bersama kasih yang sepertimu yang mungkin tak kan ku temui di lain hati.
sementara.. saat ku telah mengukir luka yang dalam pada hatimu, ku terima jera yang akan menghantui hari"ku dalam sisa waktuku untuk mengenang apa yang telah ku lalui bersamamu dulu. mencoba mengingat setiap detik waktu yang pernah ku lewati bersamamu agar dalam tidur nanti ku temui hadirmu di dalam singgasana mimpi. walau tak kan membuatku tenang namun cukup untuk membuatku selalu mengingat hadir seorang wanita sepertimu.
teruntuk hati yang kau miliki dan teruntuk raga yang mampu menerima insan pecundang sepertiku ini.terima kasih atas cinta..perjalanan singkat yang sangat berarti. mengajarkanku sebuah arti ketulusan hati..
Cerita Cinta
Dalam satu masa...
Pernah Ku rasakan Bahagia Yang Mungkin Blm Prnh Ku rasakan Sebelumnya.
Kumiliki Dan Ku sayangi Sepenuh Hati...
Menjadikan Hadirnya Sbgai Pengganti Di Kala Rembulan Enggan Utk Hadir
Terangi Malam
menuntun langkahku di malam yang sunyi dan rawan...
Terbentang langit dalam kelambu cahaya
menjadi saksi setiap malam hati ini slalu berusaha
menjaga cintanya agar tak sirna.
Mendampinginya adalah isyarat cinta
bahwa kesetiaAn bukanlah kata-kata semata..
dan ku hanyalah seorang pujangga biasa
hanya mampu bersenandung dalam suara hampa
tak hadir dalam bertatap muka...
Hanya Sekedar Membasuhnya dengan kata-kata
kala dmn hatinya tengah Terluka..
dalam relung hati ku sesali kekuranganku tak prnah mampu
untuk mendampinginya jiwa dan raga..
Silih berganti hari demi hari....
bahagiakah dirinya ku dampingi...
percayakah dirinya dengan janji-janji
sesaAt liku jalan menghadang sejenak cerita ini
terhenti... dan air mata menetes lampiaskan cinta suci
yang ternodai..
ku mulai ratapi kata untuk kembali dan memaafkan
keliruan yang tak ku kulakukan
krn demi raga ini tiada prnh ku ingin untuk berpaling...
dengan mata yang merahdan suara yang tersedu dirinya kembali..
dan ku mulai untuk tersenyum merangkai cerita
yang hampir terakhiri....
sebagaimana mesti sepasang kekaksih
ku lakukan yang terbaik agar hadirku di setiap harinya
tak menjadikanya jenuh dan ku korbankan yang mampu ku berikan..
dan lagi... ku harus kembali meratap namun ku pasrah
krn ku sadar dengan kekuranganku dan jarak bahwa dirinya berhak
beriku sebuah talak.
meski lelah dan tak tau arah ku coba keraskan hatinya
yakinkan bahwa ku tak bersalah..
dan untuk kesekian kalinya... dia kembali.
buatku sungguh merasakan nytanya kejujuran kasih suci.,.,
malam hanyalah bangku menunggu pagi menjelang
dan ku tak mampu pejamkan mata... istirahatkan jiwa yang begitu lelah mempertahankan kasih sayang.. meski berulang kali ku hampir tenggelam
namun ku tak menyerah krn inilah pengorbanan..
bukti sebuah ketulusan yang hingga kini ku jaga agarkan tak pudar
dengan godaAn yang slalu datang..
ku terlelap... hinggakan sinar mentari yang hangat
membangunkanku dari tidurku yang lelap..
memberi kusemngat menjalani hari untuk terus menjaga
hadirnya yang begitu rapuh namun sangatlah berharaga..
Namun inilah cinta...
tak semudah yang kita harapakan... dan yang kita harapkan tak
mungkin slalu menjadi kenyataAn.
Malam kembali menjelang... akan tetapi malam kali ini berbeda..
kurasakan sesuatu yang berubah dari dirinya..
hal yang tak biasa mebuatku bertanya sesaAtku menerka-nerka
..akankah terulang kembali
..akankah ku rasakan lagi
..dan mungkinkah ini yang terjadi
dengan suara tertahan tangis kata usai dari hubungan ini
terucap.. meneteskan tangis meluluhkan hati..
kenyataAn cinta mengahancurkan dan membawa pergi sebagian hati ini.
inilah kejujuran hati bahwa cinta tak kan menyatu bila hanya
kita yang mencintai..
Ku tak ingin paksakan cintanya
ku tak ingin kasih dan sayangnya
bila bukan krn ketulusan hatinya
dan ku terima kegagalanku memilikinya...
dan ku sudahi rangkaian angan"ku bersamanya.
Pernah Ku rasakan Bahagia Yang Mungkin Blm Prnh Ku rasakan Sebelumnya.
Kumiliki Dan Ku sayangi Sepenuh Hati...
Menjadikan Hadirnya Sbgai Pengganti Di Kala Rembulan Enggan Utk Hadir
Terangi Malam
menuntun langkahku di malam yang sunyi dan rawan...
Terbentang langit dalam kelambu cahaya
menjadi saksi setiap malam hati ini slalu berusaha
menjaga cintanya agar tak sirna.
Mendampinginya adalah isyarat cinta
bahwa kesetiaAn bukanlah kata-kata semata..
dan ku hanyalah seorang pujangga biasa
hanya mampu bersenandung dalam suara hampa
tak hadir dalam bertatap muka...
Hanya Sekedar Membasuhnya dengan kata-kata
kala dmn hatinya tengah Terluka..
dalam relung hati ku sesali kekuranganku tak prnah mampu
untuk mendampinginya jiwa dan raga..
Silih berganti hari demi hari....
bahagiakah dirinya ku dampingi...
percayakah dirinya dengan janji-janji
sesaAt liku jalan menghadang sejenak cerita ini
terhenti... dan air mata menetes lampiaskan cinta suci
yang ternodai..
ku mulai ratapi kata untuk kembali dan memaafkan
keliruan yang tak ku kulakukan
krn demi raga ini tiada prnh ku ingin untuk berpaling...
dengan mata yang merahdan suara yang tersedu dirinya kembali..
dan ku mulai untuk tersenyum merangkai cerita
yang hampir terakhiri....
sebagaimana mesti sepasang kekaksih
ku lakukan yang terbaik agar hadirku di setiap harinya
tak menjadikanya jenuh dan ku korbankan yang mampu ku berikan..
dan lagi... ku harus kembali meratap namun ku pasrah
krn ku sadar dengan kekuranganku dan jarak bahwa dirinya berhak
beriku sebuah talak.
meski lelah dan tak tau arah ku coba keraskan hatinya
yakinkan bahwa ku tak bersalah..
dan untuk kesekian kalinya... dia kembali.
buatku sungguh merasakan nytanya kejujuran kasih suci.,.,
malam hanyalah bangku menunggu pagi menjelang
dan ku tak mampu pejamkan mata... istirahatkan jiwa yang begitu lelah mempertahankan kasih sayang.. meski berulang kali ku hampir tenggelam
namun ku tak menyerah krn inilah pengorbanan..
bukti sebuah ketulusan yang hingga kini ku jaga agarkan tak pudar
dengan godaAn yang slalu datang..
ku terlelap... hinggakan sinar mentari yang hangat
membangunkanku dari tidurku yang lelap..
memberi kusemngat menjalani hari untuk terus menjaga
hadirnya yang begitu rapuh namun sangatlah berharaga..
Namun inilah cinta...
tak semudah yang kita harapakan... dan yang kita harapkan tak
mungkin slalu menjadi kenyataAn.
Malam kembali menjelang... akan tetapi malam kali ini berbeda..
kurasakan sesuatu yang berubah dari dirinya..
hal yang tak biasa mebuatku bertanya sesaAtku menerka-nerka
..akankah terulang kembali
..akankah ku rasakan lagi
..dan mungkinkah ini yang terjadi
dengan suara tertahan tangis kata usai dari hubungan ini
terucap.. meneteskan tangis meluluhkan hati..
kenyataAn cinta mengahancurkan dan membawa pergi sebagian hati ini.
inilah kejujuran hati bahwa cinta tak kan menyatu bila hanya
kita yang mencintai..
Ku tak ingin paksakan cintanya
ku tak ingin kasih dan sayangnya
bila bukan krn ketulusan hatinya
dan ku terima kegagalanku memilikinya...
dan ku sudahi rangkaian angan"ku bersamanya.
Tak Terlupa
Mata yang berkaca-kaca…
Kristal bening yang menetes di setiap kedipnya
suara yang tersedu menahan perih syatan-syatan
cinta yang merana…
Kasih… di ujung malam yang kelam dan sunyi
untuk kesekian kalinya ku tak mampu pejamkan
mata ini…
dimana saat terindah engkau menjadi mentari dlm
hidupku…
dimana saat terindah engkau penerang setiap liku
jalanku… Teringat kembali…
Engkau tak lepas dari ingatanku
engkau tak hilang dari hatiku
hanya saja kenyataan tak sepaham dengan harapanku…
Dan hingga kini hatiku luluh lantah tak mampu
untuk merelakanmu…
Ku bahagia dengan bahagiamu
Ku tersenyum dengan tawamu
namun ku terpuruk tahta singga sanamu hatimu
bukan teruntuk ku…
Segenap hati ku tak mampu meredam betapa perih
nyatanya cinta ini
hilang akal sehatku untuk menerima pahitnya
kjujuran hati yang termiliki…
Kristal bening yang menetes di setiap kedipnya
suara yang tersedu menahan perih syatan-syatan
cinta yang merana…
Kasih… di ujung malam yang kelam dan sunyi
untuk kesekian kalinya ku tak mampu pejamkan
mata ini…
dimana saat terindah engkau menjadi mentari dlm
hidupku…
dimana saat terindah engkau penerang setiap liku
jalanku… Teringat kembali…
Engkau tak lepas dari ingatanku
engkau tak hilang dari hatiku
hanya saja kenyataan tak sepaham dengan harapanku…
Dan hingga kini hatiku luluh lantah tak mampu
untuk merelakanmu…
Ku bahagia dengan bahagiamu
Ku tersenyum dengan tawamu
namun ku terpuruk tahta singga sanamu hatimu
bukan teruntuk ku…
Segenap hati ku tak mampu meredam betapa perih
nyatanya cinta ini
hilang akal sehatku untuk menerima pahitnya
kjujuran hati yang termiliki…
Langganan:
Postingan (Atom)