Nama: Elsie sasda
Npm: 12511418
Kelas: 2 PA 05
Erich
Fromm
Erich
fromm terkenal dengan teori psikoanalisis humanistik. Psikoanalisis humanistik
berasumsi bahwa terpisahnya manusia dengan dunia alam menghasilkan perasaan
kesendirian dan isolasi, kondisi yang disebut sebagai kecemasan dasar ( basic
anxiety ).
Kebutuhan Manusia
* Relatedness ( keterhubungan
)
Dorongan untuk bersatu dengan orang lain.
Fromm menyatakan tiga cara dasar bagi
manusia untuk terhubung dengan dunia.
1. Submission
( kepasrahan )
2. Power
( kekuasaan )
3. Love
( cinta )
* Transcendence (
keunggulan )
Berbeda dengan hewan, manusia tergerak oleh
kebutuhan akan keunggulan yang di
definisikan sebagai dorongan untuk
melampaui keberadaan yang pasif dan kebetulan
menuju “ alam penuh makna dan kebebasan “.
Keunggulan dapat dicari melalui
pendekatan positif dan negatif.
Dalam anatomi sifat merusak manusia, fromm
menyatakan bahwa manusia adalah
satu-satunya spesies yang menggunkan agresi
keji ( malignant aggression ), yaitu
membunuh untuk alasan selain mempertahankan
diri.
* Rootedness (
keberakaran )
Keberakaran ( rootedness ) atau kebutuhan untuk berakar
atau merasa berpulang
kembali di dunia. Ketika manusia berevolusi
sebagai spesies terpisah, mereka
kehilangan rumah mereka di dunia alam. Di
saat yang bersamaan, kapasitas pikiran
mereka membuat mereka menyadari bahwa
mereka tidak memiliki rumah dan tidak
memiliki akar. Konsekuensinya adalah
perasaan keterasingan dan ketidakberdayaan ini
tak tertahankan. Rootedness dapat di cari
lewat fiksasi.
* Sense of identity (
kepekaan akan identitas )
Kepekaan akan identitas atau kemampuan
untuk menyadari diri sendiri sebagai wujud
terpisah. Oleh karena kita telah
terpisahkan dari alam, maka kita harus membentuk
konsep akan diri kita sendiri dan untuk
mampu berkata “saya adalah saya” atau “saya
adalah subjek dari tindakan saya”. Tanpa
kepekaan akan identitas, manusia tidak dapat
mempertahankan kewarasan mereka dan ancaman
ini mendorong mereka untuk
melakukan
hampir segala hal untuk mendapatkan kepekaan akan identitas.
* Frame of orientation
( kerangka orientasi )
Oleh karena terpisah dari dunia alam, maka
manusia membutuhkan peta jalan,
kerangka arah atau orientasi, untuk mencari
jalannya dalam dunia. Tanpa peta tersebut,
manusia akan “kebingungan dan tidak mampu
melakukan tindakan dengan tujuan dan
konsisten”.
Beban Kebebasan
Di
tngkat social dan individu beban ini menciptakan kecemasan dasar ( basic
anxiety ) yaitu perasaan bahwa kita sendirian di dunia.
Manusia
berusaha untuk lari dari kebebasan dengan berbagai cara
* Mekanisme pelarian
Authoritarianism
Kecendrungan untuk
menyerahkan kemandirian seseorang secara individu dan
meleburkannya dengan seseorang atau
sesuatu di luar dirinya demi mendapatkan
kekuatan yang tidak dimilikinya. Contoh:
masokisme dan sadisme.
Destructiveness
Sifat merusak ( destructiveness ) berasal
dari perasaan kesendirian, keterasingan, dan
ketidakberdayaan. Namun berbeda dengan
sadisme dan masokisme, sifat merusak
tidak bertanggung pada hubungan
berkesinambungan dengan orang lain, melainkan
mencari jalan untuk menghilangkan orang
lain.
Comformity
Orang yang melakukan komformitas berusaha
melarikan diri dari rasa kesendirian
dan keterasingan dengan menyerahkan
individualitas mereka dan menjadi apapun
yang orang lain inginkan.
*
Kebebasan positif
Kebebasan yang di sebut sebagai kebebasan
positif dengan pengungkapan penuh dan
spontan dari potensi rasional maupun
emosional.
Kebebasan positif merepresentasikan
keberhasilan mencari solusi bagi dilema manusia
yang menjadi bagian dari dunia alam, namun
juga terpisah darinya.
Orientasi Karakter
Orientasi
karakter yaitu cara relative manusia yang permanen untuk berhubungan dengan
orag atau hal lain. Secara umum, manusia dapat menghubungkan dirinya dengan hal
atau orang lain dengan cara nonproduktif maupun produktif.
* Orientasi non
produktif
Receptive
Karakter reseptif merasa bahwa sumber
segala hal yang baik berada di luar diri
mereka dan satu- satunya cara untuk
berhubungan dengan dunia adalah dengan
menerima sesuatu termasuk cinta,
pengetahuan, dan kepemilikan materi.
Exploitative
Berbeda dengan orang- orang reseptif,
mereka mengambil dengan agresif apa yang
mereka inginkan, bukannya menerima secara
pasif.
Hoarding
( menimbun objek )
Karakter menimbun
bertujuan untuk menyimpan apa yang sudah mereka dapatkan.
Mereka memendam semuanya di dalam dan
tidak mau melepaskannya sama sekali.
Mereka menyimpan uang, pperasaan, dan
pikirannya sendiri.
Marketing
( Memasarkan atau menukar sesuatu )
Karakter memasarkan
adalah perkembangan dari perniagaan modern dimana
perdagangan bukan lagi sesuatu yang
pribadi, namun di jalankan oleh perusahaan
besar tanpa identitas yang jelas. Orang-
orang yang berkepribadian memasarkan tidak
memiliki masa lalu maupun masa depan dan
tidak memiliki prinsip atau nilai yang
tetap.
* Orientasi produktif
Memiliki 3 dimensi: bekerja, mencintai, dan
bernalar. Orang- orang produktif bekerja
menuju kebebasan positif dan realisasi
berkesinambungan akan potensi mereka, maka
mereka merupakan karakter yang paling sehat
di antara semuanya.
Gangguan kepribadian
Individu
yang mengalami gangguan tidak memiliki kemampuan dalam cinta dan gagal untuk
meningkatkan kebersatuan orang lain.
-
Necrophilia
Fokus perhatiannya pada kematian dan
kebencian pada manusia
-
Malignant narcissism
Keyakinan bahwa apa dimiliknya sangat
berharga sedangkan apa yang dimiliki orang
lain tidak berharga
-
Incestuous symbiosis
Ketergantungan berlebihan pada ibu.
Kepribadian mereka bercampur dengan orang lain
sehingga jati diri mereka hilang.
Contoh kasus
Seorang
pria mungkin akan jatuh cinta dengan istri seseorang, bukan karena ia benar-
benar menyukainya, namun karena ia ingin memeras suaminya. Menurut saya contoh
di atas termasuk kepribadian eksploitatif karena menggunakan kelicikan untuk
memeras orang lain.
Abraham
H. Maslow
Teori
yang terkenal dari maslow yaitu teori holistik dinamis. Teori ini menganggap
bahwa keseluruhan dari seseorang terus menerus termotivasi oleh satu atau lebih
kebutuhan dan bahwa orang mempunyai potensi untuk tumbuh menuju kesehatan
psikologis, yaitu aktualisasi diri.
Pandangan maslow tentang motivasi
Dibuat
berdasarkan beberapa asumsi dasar mengenai motivasi.
Pertama
mengadopsi sebuah pendekatan menyeluruh pada motivasi, yaitu keseluruhan dari seseorang,
bukan hanya satu bagian atau fungsi termotivasi. Kedua, motivasi biasanya
kompleks atau terdiri dari beberapa hal yang berarti bahwa tingkah laku
seseorang dapat muncul dari beberapa motivasi yang terpisah. Ketiga bahwa
orang- orang berulang kali termotivasi oleh kebutuhan- keubutuhan. Asumsi
lainnya adalah bahwa semua orang di manapun termotivasi oleh kebutuhan dasar
yang sama. Asumsi terakhir mengenai motivasi adalah bahwa kebutuhan- kebutuhan
dapat dibentuk menjadi sebuah hierarki.
* Hierarki kebutuhan
Konsep hierarki kebutuhan yang di ungkapkan
maslow beranggapan bahwa kebutuhan-
kebutuhan di level rendah harus terpenuhi
atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih
dahulu sebelum kebutuhan- kebutuhan di level
lebih tinggi menjadi hal yang
memotivasi. Lima kebutuhan yang membentuk
hierarki ini adalah kebutuhan konatif.
Kebutuhan
Fisiologis
Kebutuhan yang paling mendasar dari setiap
manusia adalah kebutuhan fisiologis,
termasuk di dalamnya adalah makanan, air,
oksigen, mempertahankan suhu tubuh, dan
lain sebagainya.
Kebutuhan
akan keamanan
Ketika orang telah
memenuhi kebutuhan fisiologis mereka, mereka menjadi termotivasi
dengan kebutuhan akan keamanan, yang
termasuk di dalamnya adalah keamanan fisik,
stabilitas, ketergantungan, perlindungan,
dan kebebasan dari kekuatan- kekuatan yang
mengancam, seperti perang, terorisme,
penyakit, rasa takut, kecemasan, bahaya,
kerusuhan,
dan bencana alam. Kebutuhan akan hukum, ketentraman, dan keteraturan
juga
merupakan bagian dari kebutuhan akan keamanan.
Kebutuhan akan cinta dan keberadaan
Setelah
orang memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan, mereka menjadi
termotivasi oleh kebutuhan akan cinta dan
keberadaan, seperti keinginan untuk
berteman,
keinginan untuk mempunyai pasangan dan anak, kebutuhan akan menjadi
bagian
dari sebuah keluarga, sebuah perkumpulan, lingkungan masyarakat, atau negara.
Cinta
dan keberadaan jua mencakup beberapa aspek dari seksualitas dan hubungan
dengan
manusia lain dan juga kebutuhan untuk memberi dan mendapatkan cinta.
Kebutuahan akan penghargaan
Setelah orang- orang memenuhi kebutuhan
akan cinta dan keberadaban, mereka bebas
untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan,
yang mencakup penghormatan diri,
kepercayaan diri, kemampuan, dan
pengetahuan yang orang lain hargai tinggi.
Kebutuhan
akan aktualisasi diri
Maslow berasumsi bahwa kebutuhan akan
aktualisasi diri muncul jika kebutuhan akan
penghargaan telah terpenuhi. Kebutuhan akan
aktualisasi diri mencakup pemenuhan
diri, sadar akan semua potensi diri, dan
keinginan untuk menjadi sekreatif mungkin.
* Kebutuhan estetika
Kebutuhan estetika tidaklah bersifat
universal. Orang- orang dengan kebutuhan
estetika yang kuat menginginkan lingkungan
yang indah dan teratur dan ketika
kebutuhan ini tidak terpenuhi, mereka
merasa sakit sama halnya seperti orang- orang
yang tidak terpenuhi kebutuhan- kebutuhan
konatifnya juga merasa sakit.
* Kebutuhan kognitif
Sebagian besar orang mempunyai keinginan
untuk mengetahui, untuk memecahkan
misteri, untuk memahami, dan untuk menjadi
penasaran. Maslow menyebut keinginan-
keinginan ini sebagai kebutuhan kognitif.
* Kebutuhan neurotik
Kebutuhan neurotik biasanya bersifat
reaktif, yaitu kebutuhan ini berperan sebagai
kompensasi atas kebutuhan- kebutuhan dasar
yang tidak terpenuhi.
Aktualisasi diri
* Kriteria untuk aktualisasi diri
Pertama,
mereka bebas dari psikopatologi atau penyakit psikologis.
Kedua, orang- orang yang mengaktualisasi
diri ini telah menjalani hierarki kebutuhan.
Ketiga, orang- orang tersebut menjunjung
bilai- nilai B. Orang- orang yang
mengaktualisasi diri dalam daftarnya merasa
nyaman dengan dan bahkan menuntut
kejujuran, keindahan, keadilan,
kesederhanaan, kejenakaan, dan masing- masing dari
nilai- nilai B lainnya yang akan kita
bahas.
Kriteria yang terakhir menggunakan seluruh
bakat, kemampuann, potensi, dan, dan
lainnya. Dengan kata lain, individu-
individu yang mengaktualisasi diri dalam
daftarnya memenuhi kebutuhan mereka untuk
tumbuh, berkembang, dan semakin
menjadi apa yang mereka bisa.
* Nilai- nilai dari
orang- orang yang mengaktualisasi diri
Orang- orang yang mengaktualisasi diri
termotivasi oleh prinsip hidup yang abadi, yang
ia sebutkan sebagai nilai- nilai B. Nilai-
nilai dari orang yang mengaktualisasi diri di
antaranya adalah kejujuran, kebaikan,
keindahan, keutuhan, atau melebihi dikotomi
atau dua hal yang bertolak belakang,
perasaan hidup atau spontanitas, keunikan,
kesempurnaan, kelengkapan, keadilan dan
keteraturan, kesederhanaan, kekayaan atau
totalitas, membutuhkan sedikit usaha, penuh
kesenangan atau kejenakaan, dan
kemandirian atau kebebasan.
* Karakteristik dari
orang- orang yang mengaktualisasi diri
- Persepsi yang lebih efisien akan
kenyataan
- Penerimaan akan diri, orang lain, dan
hal- hal alamiah
- Spontanitas, kesederhanaan, dan kealamian
- Berpusat pada masalah
- Kebutuhan akan privasi
- Kemandirian
- Penghargaan yang selalu baru
- Pengalaman puncak
- Gemeinschaftsgefiihl
- Hubungan interpersonal yang kuat
- Struktur karakter demokratis
- Diskriminasi antara cara dan tujuan
- Rasa jenaka/ humor yang filosofis
- Kreativitas
- Tidak mengikuti enkulturasi/ apa yang
diharuskan oleh kultur
- Cinta, seks, dan aktualisasi diri
Contoh kasus
Seseorang
pria yang suka membuat lelucon saat bersama teman- temannya. Ia membuat lelucon
bertujuan lebih dari sekedar membuat orang lain tertawa. Pria tersebut
menghibur, memberi informasi, menunjukan ambiguitas, membuat orang lain
tersenyum dari pada tertawa terbahak- bahak. Humor pria tersebut bersifat
filosofis dan tidak menyerang orang lain.
Menurut
saya pria tersebut termasuk orang- orang yang mengaktualisasi diri dengan ciri-
ciri memiliki rasa jenaka/ humor yang filosofis.
Carl
Rogers
Walaupun
paling dikenal sebagai pencetus terapi yang berpusat pada klien, carl rogers
mengembangkan teori kepribadian humanistik yang tumbuh dari pengalamannya
sebagai praktisi psikoterapi.
Teori yang berpusat pada pribadi
* Asumsi dasar
Kecendrungan formatif
Rogers yakin bahwa
terdapat kecendrungan dari setiap hal, baik organik maupun non
organik, untuk berevolusi dari bentuk
yang sederhana menjadi bentuk yang lebih
kompleks. Untuk alam semesta, terjadi
sebuah proses kreatif, dan bukan proses
disintegrasi. Rogers menyebut proses ini
sebagai kecendrunan formatif dan banyak
mengambil contoh- contoh dari alam.
Kecendrungan aktualisasi
Asumsi yang saling
berkaitan dan relevan adalah kecendrungan aktualisasi, atau
kecendrungan setiap manusia untuk
bergerak menuju keutuhan atau pemuasan dari
potensi
* Diri dan aktualisasi
diri
Aktualisasi diri merupakan bagian dari
kecendrungan aktualisasi sehinggan tidak sama
dengan kecendrungan itu sendiri.
Konsep
diri
Konsep diri meliputi seluruh aspek dalam keberadaan dan
pengalaman seseorang
yang disadari ( walaupun tidak selalu
akurat ) oleh individu tersebut. Konsep diri
tidak identik dengan diri organismik.
Diri
ideal
Didefinisikan sebagai pandangan seseorang
atas diri sebagaimana yang
diharapkannya.
* Kesadaran
Tingkat
kesadaran
Rogers menemukan
tiga tingkat kesadaran. Pertama, beberapa kejadian dialami di
bawah batas kesadaran dan biasanya di
abaikan atau disangkal. Kedua, rogers
membuat sebuah hipotesis bahwa beberapa
pengalaman akan disimbolisasikan
secara akurat dan dimasukkan dengan bebas
ke dalam struktur diri. Tingkatan
kesadaran yang ketiga meliputi
pengalaman yang diterima dalam bentuk yang
terdistrosi.
Penyangkalan atas pengalaman positif
Kebanyakan orang
menemukan kesulitan dalam menerima pujian yang tulus dan
umpan balik positif, bahkan saat mereka
petut menerimanya.
Menjadi seorang manusia
Rogers
mendiskusikan proses yang di perlukan untuk menjadi seorang manusia. Pertama,
seseorang harus membuat kontak positif ataupun negative dengan orang lain. Saat
seseorang mengembangkan kebutuhan untuk dicintai, disukai, atau diterima oleh
orang lain, merupakan kebutuhan yang oleh rogers dirujuk sebagai penghargaan
positif.
Penghargaan
positif adalah persyaratan untuk mendapatkan penghargaan diri yang positif,
yang di definisikan sebagai pengalaman menghargai diri sendiri. Oleh karena
itu, sumber dari penghargaan diri yang positif berada dalam penghargaan positif
yang kita terima dari orang lain, namun setelah hal tersebut, ia akan menjadi
otonom dan bertahan dengan sendirinya.
Hambatan pada kesehatan psikologis
* Penghargaan bersyarat
Penghargaan bersyarat yaitu mereka
memersepsikan bahwa orang tua, teman sebaya,
atau pasangan mereka mencintai dan menerima
mereka hanya apabila mereka dapat
memenuhi ekspektasi dan persetujuan dari
pihak- pihak tersebut.
* Inkongruensi
Inkongruensi antara konsep diri dan
pengalaman organismik adalah sumber dari
gangguan psikologis.
* Sikap defensif
Sikap defensif adalah perlindungan atas
konsep diri dari kecemasan dan ancaman,
dengan penyangkalan atau distorsi dari
pengalaman yang tidak konsisten dengan
konsep diri.
* Disorganisasi
Disorganisasi yang mempunyai asal yang sama
dengan perilaku defensif normal, yaitu
perbedaan antara pengalaman organismik
manusia dengan pandanagan mereka
terhadap diri.
Contoh kasus
Contoh
pertama seorang wanita yang sopan dan santun, tiba- tiba mulai menggunakan
bahasa seksual yang vulgar. Dan contoh kasus kedua ada sesorang pria yang
karena konsep dirinya tidak lagi merupakan keseluruhan yang menyatu atau
gestalt, mulai berprilaku dalam kebingungan, tidak konsisten, dan tidak dapat
di prediksikan.
Menurut
saya kedua kasus tersebut merupakan contoh dari disorganisasi karena dalam
kasus tersebut perilaku masih konsisten dengan konsep diri, namun konsep
dirinya telah dirusak sehingga perilaku yang terlihat cenderung aneh dan
membingungkan.
Daftar Pustaka
1. Feist, J dan Feist. G. 2010. Teori
Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika